08 Juni 2008

Uli Auliani, Aktris dan Presenter - Hidup Antara Kucing dan Pink

Jawa Pos, 8 Juni 2008 - Ada tiga hal yang melekat pada diri artis cantik Uli Auliani. Yaitu, syuting, kucing, dan pink. Ditemui Jawa Pos di Apartemen Four Seasons, Jakarta, Kamis (5/6), tempat tinggalnya saat ini, Uli bercerita tentang semua itu.

Seekor kucing putih gemuk keluar dari kamar begitu Uli membuka pintu depan. Tidak lama kemudian, muncul kucing lain berwarna belang. "Ini dua-duanya angora. Yang putih Red Point. Sebab, di kupingnya ada kuning-kuningnya, di hidungnya juga, dan nggak pesek. Di ujung-ujung kakinya ada warna kuning kayak pakai kaus kaki," ucap Uli yang memperkenalkan kucing putihnya yang diberi nama Whitie itu.

Sedangkan kucing belang tersebut bernama Minimi. Menurut Uli, Minimi adalah istilah dalam dunia kucing. Artinya sama dengan sebutan junior untuk bahasa manusia. "Muka Minimi ini mirip ibunya. Belang hitam-putih itu mirip bapaknya," kata perempuan kelahiran 20 November 1985 tersebut.

Orang tua Minimi -Lassie dan Pingky- di Bandung, di rumah orang tua Uli. Di sana juga ada empat anak Lassie dan Pingky lainnya. "Itu dia Lassie dan Pingky lagi bobok (tidur, Red)," sahut Uli sambil menunjuk dua foto ukuran 3R yang ditempel di pintu lemari kamar.

Menurut Uli, kucing kesayangannya itu tidak bisa dibawa ke Jakarta. Selain repot, pengelola apartemen tidak mengizinkan memelihara kucing. "Ini bisa masuk karena aku bawa pakai tas, diam-diam," bisiknya.

Minimi terpilih untuk dibawa karena paling mirip dengan Lassie dan Pingky daripada yang lain. "Bisa jadi pengobat rindu," ujarnya. Sementara Whitie adalah pemberian kekasihnya. "Tapi, soal pacarku rahasia ya," kelitnya.

Total, kata Uli, ada delapan kucing angora yang dipelihara. Seharusnya sepuluh ekor, tapi yang dua mati. "Aku senang banget kucing. Sejak kecil, waktu masih TK, aku mulai pelihara. Tapi, dulu kucing kampung," terangnya.

Saat usia Uli sekitar delapan sampai sepuluh tahun, kucing kampung di rumahnya sampai 20 ekor. Orang tua Uli, Oman Surahman dan Siti Suhanah, awalnya maklum karena anaknya suka. Tapi, akhirnya, setelah tahu bisa berdampak buruk bagi kesehatan, kucing-kucing itu dibuang tanpa izin Uli. Akibatnya, perempuan yang sudah membintangi 36 judul FTV tersebut langsung sakit.

"Aku sakit tifus waktu nggak ada kucing. Kalau tidur, ngigau. Nah, mengigaunya itu, kata orang tuaku, 'meong mana? Pus mana?" kisahnya.

Beberapa hari kemudian, kucing-kucing itu kembali sendiri. Uli pun sembuh. "Kucing itu seperti penyu. Dia bisa pulang ke tempat dia dilahirkan," ungkapnya yang mulai berbicara tentang pengetahuannya seputar kucing.

Seluruh kucing Uli setiap enam bulan sekali mendapat perawatan dari dokter hewan. "Empat bulan pertama untuk suntik rabies, sama vitamin. Jangan lupa, kukunya harus dipotong," terusnya. "Saya yakin kucing-kucing ini sehat. Nggak mungkin kena virus toksoplasma," terangnya.

Usaha keras Uli untuk kucing sama kerasnya seperti untuk mendapatkan sesuatu berwarna pink. Dua tahun lalu, ketika penghasilan mulai cukup untuk membeli banyak hal, Uli mulai mewujudkan impian. Yakni, membeli segala sesuatu berwarna pink.

Mulai benda-benda kecil semacam tas, sepatu, sandal, atau baju dan boneka. Kini, kamarnya sudah full pink. Uli membeli seperangkat furnitur kamar berwarna sama mulai ranjang lengkap dengan kasur, seprai dan bantal guling, gorden, lemari pakaian, dan meja belajar.

Perjuangan mendapatkan satu set furnitur kamar pink itu tidak mudah. Hanya bisa didapat di toko furnitur khusus anak di Jakarta. "Waktu masuk ke toko itu, aku malu luar biasa. Saat masuk, pedagangnya langsung tanya, 'untuk anak usia berapa?' kebayang kan?" curhatnya.

Akhirnya, Uli terus terang, ingin membeli seperangkat berwarna pink. Tapi, toko itu hanya menyediakan ungu dan warna cerah lainnya. "Akhirnya dibuatkan khusus, pesan dengan harga yang lebih mahal, tunggu dua bulan," paparnya.

Uli menyatakan, pink mewakili kepribadiannya yang feminin, tenang, dan nyaman. Sekarang Uli sudah sangat terbiasa dengan pink. Jika dia tidur dan tidak ada pink di sekitar, Uli merasa kurang nyaman. "Iya, sampai-sampai aku ke lokasi syuting bawa bed sendiri, dikasih semacam seprai pink," ujar perempuan yang juga selalu membawa kursi dan TV ke lokasi syuting itu. (Sugeng Sulaksono/ayi)

Tidak ada komentar: