07 Juni 2008

Tuduhan Jual Diri Bunuh Karakter Luna

Dua artis cantik, Luna Maya dan Rebecca, gusar. Mereka merasa dizalimi akibat pemberitaan miring di sebuah majalah pria dewasa. Berita yang muncul di majalah berinisial OM tersebut mengesankan keduanya mudah dibeli dengan uang.

Sebenarnya, pada rangkaian artikel berjudul Artis-Artis Kaya Pilih Jual Diri atau Jadi Istri Simpanan Bos? di majalah tersebut tidak hanya tertera foto Luna dan Rebecca.

Terpajang juga wajah artis-artis cantik lain seperti Revalina S. Temat, Rahma Azhari, dan Melly Zamri.
Nama Luna dan Rebecca juga tidak tertulis secara gamblang. Majalah tersebut hanya menulis inisial semacam L, S, R, dan M lengkap dengan tarif short time atau long time versi mereka.

Namun, menurut Luna, setiap pembaca bisa menyimpulkan inisial artis yang dimaksud.
Akibat munculnya artikel itu, Rebecca dan Luna terkena imbasnya. Selain banyak pihak bertanya soal hal tersebut, beberapa infotainment mulai mengulik fakta lain.

"Banyak yang kasih tahu aku artikel tentang itu dan aku kaget banget," ucap Rebecca saat jumpa pers di kantor Sandi Arifin, kuasa hukumnya, kemarin (6/6).


Menurut Rebecca, dirinya tidak pernah diminta foto secara eksklusif, terlebih wawancara oleh majalah tersebut. "Aku
nggak setuju dengan artikel itu. Mereka nggak boleh jahat sama aku, because I'm not that type of girl," ujar perempuan blasteran Belanda itu.

Rebecca menganggap pemberitaan itu sangat berbahaya bagi kelangsungan karirnya jika dibiarkan begitu saja. "Aku cuma penyanyi. Aku lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan punya kekasih.
Ngapain jual-jual diri," tegasnya.

Luna juga menyatakan kaget. Dia mengetahui ada pemberitaan jelek tentang dirinya dari
infotainment. "Sangat kecewa kenapa ada hal seperti itu. Sama kayak Rebecca, nggak ada telepon, tanya, atau konfirmasi. Seperti disakiti tetapi tidak tahu salah kami kepada mereka (majalah tersebut, Red)," ungkap bintang Pesan dari Surga itu.

"Mereka menyebut, lalu menaruh foto seperti itu
kan mencemarkan nama baik. Bisa dibilang pembunuhan karakter gila-gilaan," tuding Luna. Kebetulan, Luna dan Rebecca belum berencana menindaklanjuti secara hukum. Hanya butuh permohonan maaf.

"Tapi, jika klien kami bermaksud mengajukan proses hukum,
ya ditindaklanjuti," ucap Herry Subagyo, kuasa hukum lain Luna dan Rebecca. Luna menambahkan, permohonan maaf dari pihak majalah sangat penting. Dia juga merasa harus jumpa pers agar opini negatif tidak terus berkembang.

"Biar sekalian
clear. Mungkin ada saja orang yang seperti dimaksud majalah itu. Tapi, kami tidak begitu," jelasnya. Penanggung jawab majalah itu Singgih Sutoyo sudah meminta maaf atas artikel tersebut. (gen/tia) -- jawa pos 7 juni 2008

1 komentar:

infogue mengatakan...

Kalo emang ngerasa ga berbuat kayak gt nyante aja lagi...toh hanya waktu yang bisa menjaab berita itu bener ato ga...
www.infogue.com