07 April 2008

Demi Menggapai Indah Impian (Acara Kontes TV - 5)

Ketika televisi menjanjikan ketenaran, anak-anak pun ikut terseret ke dalam arus pencarian popularitas. Lihat saja di layar kaca. Sejumlah sinetron remaja yang mengumbar kesedihan, keculasan, dan konflik berkepanjangan, sebagian besar pemainnya adalah remaja (baca=anak-anak).

Ajang pencarian bakat pun kini menjadikan anak-anak sebagai sasaran. Anak dijanjikan menjadi tenar, diperlakukan seperti artis dengan menginap di hotel, pergi ke salon yang mahal, dan berpakaian mahal.

Anak-anak lalu diajak tampil di acara pentas musik. Kalau ada yang punya kemampuan selain nyanyi, mereka diajak main sinetron, menjadi pembawa acara, atau membintangi iklan.

Makanya jangan heran jika audisi ajang pencarian bakat semacam Idola Cilik yang diadakan sebuah stasiun televisi swasta bisa menjaring ribuan peserta. Di Jakarta, misalnya, peserta audisi bisa mencapai 5.800 anak.

"Ingin terkenal dan punya banyak uang." Itulah alasan yang diungkapkan Raja Sion Naiambaton Simbolon (12) atau Sion ketika memutuskan ikut Idola Cilik. Dengan uang yang dimilikinya nanti, Sion ingin membantu ayahnya, Oscar Simbolon (48), yang hidup pas-pasan sebagai penyanyi kafe.

Dua adik Sion yang masih belajar di sekolah dasar juga ikut audisi Idola Cilik. Tetapi, mereka gagal. Sion yang kini masih kelas I SMP di Perguruan Advent I, Jakarta Timur, berhasil masuk 16 besar. Penyanyi diseleksi melalui dukungan layanan pesan singkat (SMS).

Program pencarian bakat ini menjanjikan beasiswa. Bagi anak yang bisa meraih juara I akan mendapat beasiswa sebesar Rp 50 juta, juara II mendapat Rp 25 juta, dan juara III mendapat Rp 15 juta. Selain itu, anak-anak akan diarahkan untuk berkarya sesuai bakatnya.

"Anak yang kelihatan berbakat akting akan diajak main sinetron. Anak yang cocok untuk main iklan bisa ditawari untuk ikut iklan," tutur Oscar. Ia dijanjikan, anak-anak tidak akan diabaikan meskipun mereka tidak menjadi juara.

Mimpi indah

Sion tidak sendirian. Masih banyak anak-anak lain yang tergiur mimpi indah menjadi orang terkenal. Angelica Martha Pieters (10), siswa kelas V Sekolah Dasar Santa Theresia, Jakarta Pusat, tidak puas dengan berbagai prestasi menyanyi yang dia miliki.

Angel, sapaan akrab Angelica, pernah mendapat medali emas di World Choir Game yang diadakan di Xianmen, China, tahun 2006. Ia juga pernah mendapat penghargaan di ajang Asian Choir Games di Jakarta pada 2007.

Selain itu, Angel juga mendampingi beberapa penyanyi dan pemusik terkenal, seperti Ruth Sahanaya dan Sadao Watanabe. Meski begitu, dia tetap ingin menjadi bintang televisi dengan mengikuti acara Idola Cilik. "Dari dulu aku ingin jadi penyanyi," kata Angel memberi alasan.

Secara finansial, Angel tidak kekurangan. Ayah Angel, Patria Pieters (47), orang berada. Patria mengatakan, ia mendukung anaknya karena sayang bila bakat menyanyi Angel tidak dikenal banyak orang. Sejak umur 6 tahun Angel sudah disekolahkan di sekolah musik Elfa Secoria.

Kalau Angel dan Sion sedang meniti jalan menjadi terkenal, Rio Bhaskara (14) sudah benar-benar menjadi bintang. Remaja kelas II SMP Labschool Rawamangun, Jakarta Timur, ini beberapa kali menjadi bintang iklan, main sinetron, dan main film, antara lain Mengejar Matahari dan Realita Cinta dan Rock n Roll.

Menurut Erlisativani atau Erli (39), ibu Rio, Rio terjun ke dunia hiburan tanpa sengaja. Dulu ketika masih balita Rio anak yang penakut. Ia sulit beradaptasi dengan lingkungan baru. Setiap dibawa ke rumah saudara selalu menangis.

Ternyata Rio senang dipotret. Iseng-iseng Erli mengirim foto Rio ke majalah Ayah Bunda. Ternyata Rio mendapat tawaran ikut sesi pemotretan dan Rio pun senang. "Ini di luar dugaan, saya juga heran kok Rio jadi berani," ujar Erli.

Obat gosok

Jalan menuju popularitas tidak semudah yang dibayangkan. Orangtua Sion harus mengeluarkan uang hingga Rp 10 juta untuk mengirim layanan pesan singkat demi mendukung Sion. Sebagian uang itu ia peroleh dari sumbangan kenalan.

Sion juga sering kecapaian karena harus sekolah, berlatih menyanyi, dan sesekali mengisi acara di luar Idola Cilik. Belum lagi persiapan konser Idola Cilik yang butuh waktu hingga dua hari.

Ketika dihubungi Jumat (4/4), Sion dan Oscar sudah berada di Hotel Twin Plaza, Jakarta Barat. Suara Sion terdengar serak. "Iya, aku agak sakit," kata Sion.

Meski kurang enak badan, Sion harus tetap mengikuti serangkaian persiapan untuk tampil di Idola Cilik. "Hari ini kita mau ke salon. Potong rambut model artis. Setelah itu latihan," kata Oscar di telepon.

Sehari sebelumnya, Sion pulang larut malam karena harus rekaman untuk mengisi nada sambung (ringtone) yang biasa digunakan pada ponsel.

Oscar selalu menyediakan obat-obatan resep dokter untuk Sion. Tidak ketinggalan pula minyak gosok. Oscar bertutur, karena kecapaian Sion pernah kehilangan suaranya, padahal sebentar lagi ia harus tampil nyanyi di Idola Cilik.

Oscar lalu memberi obat dan menggosok-gosok badan Sion dengan minyak gosok. "Untung suaranya keluar lagi," kata Oscar.

Sion pun bisa bernyanyi kembali:

Ku melangkah menggenggam harapan

Senyum manis kupersembahkan

Demi menggapai indah impian

Bukan hanya di angan

Di sini tempat berbagi ceria

Idola cilik, oh idola semua idola…



(Kompas,Minggu, 6 April 2008, Lusiana Indriasari dan Susi Ivvaty)


Tidak ada komentar: