18 Juni 2008

Nurul Arifin Prihatin Artis Instan

Banyaknya sinetron yang kejar tayang telah melahirkan bintang yang instan. Dan, seperti halnya sebuah industri, produk-produk yang dicetak secara massal dan serba cepat kualitasnya tentu kurang memuaskan.

Hal itu juga berlaku pada bintang sinetron saat ini. Bintang layar lebar, Nurul Arifin, mengaku prihatin dengan meraknya sinetron kejar tayang yang melahirkan banyak artis dadakan.

Disebutkan booming stasiun televisi swasta yang dibarengi dengan produksi sinetron besar-besaran memang memaksa pencetakan atau pengarbitan artis secara massal. Sekarang, lanjutnya, wajah cantik, ganteng, dan muda menjadi syarat penting dalam dunia hiburan. Namun sebaliknya, soal kualitas akting, dan idealisme bukan lagi menjadi syarat penting dalam ritme produksi film kejar tayang.

''Akan tetapi disayangkan, mereka (artis dadakan) itu akhirnya tidak memiliki posisi tawar di depan sutradara dan produser,'' katanya di Semarang, Jateng, Senin (16/6). Para artis karbitan itu, menurut dia, mengikuti saja kemauan sutradara, yang dituntun keinginan produser dan stasiun televisi.

Padahal, lanjut Nurul, banyak tayangan sinetron mengumbar adegan kekerasan verbal dan fisik. Andai para artis muda itu memiliki posisi tawar kuat, seharusnya berani menolak skenario seperti itu. ''Saya waktu dulu berani menolak adegan yang tidak sesuai dengan idealisme saya,'' kenang Nurul yang juga aktif membela kaum perempuan.

http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=338022&kat_id=383

Tidak ada komentar: