05 Juni 2008

Mereka yang Berburu Munarman...

JAKARTA, KAMIS - Perburuan terhadap Munarman tak hanya dilakukan pihak kepolisian. Para wartawan, juga penasaran dengan keberadaan Panglima Komando Laskar Islam itu. Munarman, dikenal terbuka dengan wartawan. Ditelepon selalu mengangkat, di-sms juga selalu membalas. Terakhir, hari Selasa (3/6) lalu Munarman masih menjawab serentetan pertanyaan wartawan terkait fotonya yang tengah mencekik seorang laki-laki. Namun, setelah itu, dua nomor telepon Munarman mati.

Saking
penasaran, beberapa wartawan yang semalaman menginap di Polda, mulai Rabu (4/6) pagi hingga Kamis (5/6) pagi ini, rela bertahan di Polda Metro Jaya, demi mendapatkan momen hadirnya Munarman. Perburuan dan penantian pun mulai dilakukan. Mereka tak kalah militan dengan pihak kepolisian.

Setelah mendengar kabar kemungkinan Munarman akan ditangkap Rabu malam hingga Kamis dini hari, wartawan (reporter, kameraman dan fotografer) yang seharusnya telah meninggalkan Polda, memilih bertahan, tak mau kehilangan momen. Salah satunya Gaib, wartawan salah satu radio swasta. Gaib, berencana meninggalkan Polda sekitar pukul 00.00, Kamis (5/6) dini hari. Jam kerjanya telah selesai, dan penantian sejak sore hingga dini hari tak menunjukkan kepastian Munarman akan muncul di Polda.

Rabu malam, beredar kabar Munarman akan dibawa Kamis dini hari. Meski kabar simpang siur, karena berasal dari sumber yang dekat pihak kepolisian, Gaib dan beberapa wartawan lain yang berencana pulang mengurungkan niatnya.Mengatasi kejenuhan karena menanti hal yang tak pasti, wartawan mengisi waktu dengan mengobrol, mendengarkan musik dan berkeliling Polda, mengamati setiap pergerakan yang ada.

Beberapa diantaranya, rela mengejar ke Hotel Santika di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, saat mendengar penangkapan terhadap Munarman akan dilakukan di hotel itu. Meski nihil, beberapa wartawan itu memilih kembali balik ke Polda.Ketika wartawan yang mengikuti perburuan polisi ke kediaman Munarman kembali, hasil yang didapatkan juga tak menggembirakan.

Penantian semalaman, untuk mendapatkan momen kemunculan Munarman tak berbuah. Beberapa wartawan terpaksa kecewa. Sebab, mendapatkan momen-momen seperti itu tak hanya sekedar menjadi kewajiban mewartakan. Akan tetapi, menjadi sebuah rasa penasaran yang diharapkan berjawab.

Waktu semakin bergerak, beberapa wartawan pun mulai terlihat lelah dengan penantian sepanjang malam. Sebagian memilih tidur ngemper beralaskan koran di lorong Gedung Direskrimum Polda Metro Jaya. Sebagian lainnya, masih terlihat semangat berkumpul dan mengobrol. "Siapa tau, nggak ditunggu-tunggu malah muncul," kata seorang reporter TV Swasta yang meminta namanya tak disebutkan.
Munarman, ternyata tak hanya diburu polisi dan dinanti Habib Rizieq. ING

http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/06/05/06105036/mereka.yang.berburu.munarman...

Tidak ada komentar: