19 Juni 2008

Dhani-Maia Debat di Sidang

JAKARTA - Pasangan Ahmad Dhani dan Maia Estianty berdebat lagi. Perdebatan berlangsung di dalam ruang sidang pada lanjutan sidang cerai mereka di Pengadilan Agama Jakarta Selatan kemarin (17/6).

Akibat perdebatan itu, emosi Maia terpancing. Dampaknya, setelah sidang yang berlangsung sekitar dua jam itu usai, Maia langsung meninggalkan sidang dengan raut wajah kesal. Biasanya, ibu tiga anak tersebut selalu tersenyum.

Menurut Sheila Salomo, kuasa hukumnya, Maia berdebat dengan Dhani soal anak saat sidang baru dimulai. "Saat itu kami, kuasa hukum, sedang memeriksa berkas-berkas di meja hakim. Mbak Maia tidak bisa bicara sekarang, besok rencananya baru mau bicara," terangnya sesudah sidang.

Persoalan hak asuh anak memang menjadi sensitif bagi Maia dan Dhani. Keduanya sama-sama berjuang keras untuk mendapatkan hak asuh seandainya perceraian benar-benar terjadi. "Kami menyerahkan segala keputusan, termasuk hak asuh anak, kepada majelis hakim," kata Lidya Wongsonegoro, kuasa hukum Dhani.

Majelis hakim semula mempersilakan agar persoalan hak asuh anak diatur di luar sidang. "Tapi, karena pihak Mas Dhani meminta diatur majelis hakim, ya sudah kami ikuti," lanjut Sheila.

Di sidang yang berlangsung kemarin, Dhani menghadirkan lima saksi. Namun, yang diperiksa hanya tiga, yaitu Patty (mantan manajer Ratu), Ricky (mantan drumer Ratu), dan Apok (pekerja rumah Dhani).

Menurut Lidya, para saksi diminta untuk membuktikan kebiasaan-kebiasaan Maia dan apa yang terjadi pada rumah tangganya. Salah seorang di antara saksi mengungkapkan bahwa Maia pernah mabuk pada suatu kesempatan.

Tapi, kata Sheila, saksi berikutnya menyatakan bahwa pada suatu kesempatan itu, Maia tidak mabuk. "Saksi kedua mengatakan bahwa Mbak Maia minum Bailey's. Itu kan semacam kopi susu," terangnya.

Selain itu, Sheila menyatakan keberatan atas pernyataan Apok yang mengatakan bahwa Maia ada di rumah saat Dhani mengeluarkan sebagian barang Maia dari rumahnya. "Padahal, sudah jelas saat itu Maia sedang umrah," bantah Sheila.(gen/tia)
jawa pos, 18 juni 2008

Tidak ada komentar: