11 Mei 2008

Persaingan TV Berbayar Semakin Sengit * Lima Siap Beroperasi, 28 Ajukan Aplikasi

[JAKARTA] Persaingan televisi berbayar akan semakin sengit. Meskipun ceruk pasar baru sekitar 800.000 rumah tangga, perusahaan TV berbayar terus tumbuh pesat. Dengan perhitungan pertumbuhan pasar, sebanyak 28 perusahaan yang tercatat sudah menyampaikan aplikasi untuk mendapatkan lisensi TV berbayar.

Hal tersebut diungkapkan oleh Senior Technical Advisor dari Clarity Research Indonesia, Bettina Cavenagh, yang ditemui di Jakarta, Rabu (7/5).

Menurut Cavenagh, selain 28 yang mengajukan izin, sudah ada lima perusahaan yang telah mendapat izin pada September 2007 lalu dan akan segera mengeluarkan layanannya.

Kelima perusahaan tersebut adalah PT Nusantara Vision (B-Oke Vision), PT Media Commerence Indonesia (B-Vision), Cipta Skynindo (I-Sky-Net), Karya Mega Adijaya (Citra TV), dan Global Communication Nusantara (Petra Vision). Diperkirakan tahun depan pasar Indonesia akan segera kebanjiran TV berbayar dan peningkatan pengguna TV berbayar akan terus meningkat hingga dua bahkan tiga kali lipat.

Dari data Clarity, konsentrasi pelanggan TV berbayar di Indonesia masih berpusat di Jakarta. Dari 792.300 individu yang tercatat menjadi pengguna TV berbayar hingga akhir Maret 2008, setengahnya merupakan penduduk Jakarta.

Cavenagh mengungkapkan masih banyak area di Indonesia yang menjadi area potensial TV berbayar. Karena itu semakin banyaknya TV berbayar yang bermunculan, maka semakin sehat persaingan industri TV berbayar yang akan mendorong kemajuan ekonomi Indonesia. Namun dengan catatan, regulasi yang mengatur TV berbayar harus jelas.

Indovision Terbesar

Di Indonesia, saham pasar TV berbayar terbesar masih dipegang oleh Indovision sebesar 54 persen, diikuti oleh PT. Direct Vision (Astro) sebesar 21 persen First Media sebesar 19 persen, Telkom- vision sebesar 5 persen, dan sisanya 1 persen.

Cavenagh mengatakan, dengan strategi TV berbayar, bukan tidak mustahil nantinya posisi Indovision dapat tergeser.

"Semuanya dikembalikan pada konten dari TV berbayar tersebut. Jika mereka (TV berbayar baru) dapat melihat prospek pasar dengan mengeluarkan tayangan-tayangan yang asing yang di-dub ke dalam bahasa Indonesia, maka ada kemungkinan mereka dapat bersaing dalam persaingan bisnis televisi berbayar," ujarnya.

Ia melihat prospek TV berbayar ke depannya sudah akan mulai diarahkan ke pasar di luar Jakarta. Keunggulan TV berbayar adalah mampu menjangkau daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh siaran TV nasional melalui keunggulan satelit. Juga perlu adanya perhitungan jitu dari para pemilik perusahaan TV berbayar untuk bisa menarik pelanggan dengan konten-konten lokal agar eksis. [CAT/N-5]

http://www.suarapembaruan.com/News/2008/05/10/index.html


Tidak ada komentar: