30 April 2008

Rating Alternatif Perlu Dimaksimalkan

kpi.go.id 30/4/08  -  Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Jawa Tengah, Ahmad Rofiq, menyatakan pentingnya KPI membuat rating alternatif sebagai pembanding bagi rating acara yang ada sekarang, "Upaya mewujudkan rating alternatif telah disampaikan oleh Ketua KPI Pusat dan sudah sepatutnya seluruh KPID menyambut baik ide ini," tegasnya.

Menurut Rofiq, selama ini rating hanya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan industri dalam meraup iklan. Selain itu, rating tersebut dihitung berdasar selera remote control. "Hasil rating yang demikian kurang mengenai substansi mutu dan kualitas siaran" tambah anggota KPID yang juga Sekretaris MUI Jawa Tengah.
 
"Mereka tidak pernah berpikir apakah program tersebut layak ditonton atau sesuai dengan budaya bangsa atau tidak," jelas Rofiq. Akibatnya, menurutnya, seringkali ditemukan kejanggalan pada acara yang ratingnya tinggi, namun isinya ternyata melanggar norma dan budaya bangsa.

Untuk mewujudkan rating alternatif, Rofiq mengemukakan tiga hal penting. Pertama, perubahan paradigma penilaian dari jumlah penonton terbanyak menjadi penilaian isi, mutu, dan kualitas siaran sesuai amanat UU Penyiaran. Kedua, secara teknis perlu sosialisasi dan pengkondisian terhadap lembaga penyiaran. Ketiga, perlu instrumen atau peralatan yang lebih canggih guna menunjang alat pemantau dan penilaian yang difokuskan pada kualitas isi siaran.

"KPI bersama masyarakat harus siap mewujudkannya agar penyiaran Indonesia benar-benar bermartabat" tegas Guru Besar Ilmu Hukum Islam ini. Red

Tidak ada komentar: