Sebuah curahan kekecewaan dari seorang anak bangsa yang ingin mencoba berbuat sesuatu demi harga diri bangsanya.
Setelah menyaksikan "komedi" pertarungan tinju dunia perebutan gelar kelas welter WBF Pan Asia Pacific antara Aswin Cabuy dari Indonesia melawan Sam Colomban dari Australia, ada perasaan aneh yang memaksa saya untuk menulis surat ini.
Mungkin semestinya saya dan kita semua sebagai bangsa Indonesia bangga ketika Aswin Cabuy, seorang petinju asal Merauke, Papua mampu mengalahkan lawannya dari Australia dan merebut sabuk kejuaraan tinju dunia. Namun, terus terang bukan perasaan bangga yang muncul, namun saya merasakan perasaan marah, kecewa dan sangat malu melihat pertandingan tersebut, ditambah lagi ketika mengetahui hasilnya bahwa Aswin Cabuy menang dengan angka mutlak.
Saya -dan mungkin mayoritas orang- yang menyaksikan pertarungan yang disiarkan oleh ANTV pada 18 Maret 2008 menentang keras hasil pertarungan tersebut. Bagi saya pemenang pertarungan itu adalah Sam Colomban yang mampu bertarung secara jantan sepanjang pertandingan, bukan Aswin Cabuy yang bertindak bagai badut pengecut yang hanya bisa berlari menghindar, memeluk lawan, bahkan menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan dengan cara membanting, menjegal, menanduk, hingga menendang lawannya.
Bukan berarti saya tidak bangga terhadap "prestasi" yang diraih oleh Aswin di tengah keringnya prestasi olah raga bangsa ini. Namun bagi saya menang dengan menghalalkan segala cara, apalagi dalam sebuah pertandingan olah raga yang harus mengedepankan aspek sportivitas jauh lebih hina dibandingkan kalah secara terhormat.
Sebagai seorang duta bangsa di arena olahraga dunia, semestinya Aswin mampu untuk berbesar hati menerima kenyataan bahwa ia kalah segalanya dari lawannya dan bukan bersorak hampa ketika menerima kemenangan yang bukan menjadi haknya.
Akhir kata, perkenankanlah saya untuk menyalurkan kekecewaan saya kepada pihak-pihak di bawah ini:
1. Kepada Aswin Cabuy, sungguh saya berharap anda jangan pernah lagi untuk bertinju dengan membawa nama Indonesia. Perilaku anda sungguh sangat tidak bisa ditolerir, terutama mengingat anda adalah seorang duta olahraga. Kalau anda mengira bahwa sabuk juara yang anda raih merupakan persembahan bagi bangsa ini, saya harap anda segera merenunginya. Bagi saya, seorang Indonesia tulen yang lahir di Indonesia dan dari orang tua berkewarganegaraan Indonesia, perilaku anda merupakan aib bagi tinju Indonesia, dunia olahraga Indonesia dan Bangsa Indonesia. Mungkin contoh yang anda bisa tiru adalah seorang Chris John yang merupakan seorang juara sejati, tidak seperti anda yang hanya merupakan seorang badut. Sungguh, anda membuat bangsa ini terhina.
2. Kepada para juri dalam pertarungan tersebut, saya harap anda semua merenungi keputusan yang anda ambil. Saya percaya, anda semua adalah orang yang mengerti mengenai penilaian angka dalam tinju. Ketakutan terbesar saya adalah keputusan anda semua terkontaminasi berbagai hal, mungkin dari tekanan komisi tinju Indonesia, yang tidak ingin melihat atletnya takluk di kandang sendiri, mungkin juga dari tekanan sponsor yang tidak rela mengeluarkan uang banyak bagi sebuah pegelaran tinju yang hasil akhirnya adalah kekalahan di pihak kita, atau bahkan dari para pejudi yang takut kehilangan uang taruhannya. Semoga semua ketakutan saya tersebut tidak terjadi, karena apabila hal tersebut benar terjadi, maka sungguh bangsa ini sudah tidak memiliki tempat bagi apa yang disebut dengan kebenaran.
3. Kepada ANTV, saya menyatakan protes keras terhadap komentar-komentar dari komentator anda dan potongan-potongan siaran ulang yang anda pilih untuk ditayangkan. Komentar-komentar yang seolah-olah menyetujui Aswin untuk melakukan aksi curang sepanjang pertandingan sangatlah tidak bisa dibenarkan. Selain itu potongan-potongan siaran ulang yang seakan-akan "menyembunyikan" perilaku tidak terpuji dari Aswin, sungguh merupakan perilaku yang menjurus kepada kebohongan dan pembodohan publik.
Ditambah lagi pernyataan yang muncul dari presenter wanita yang muncul di atas ring yang mengatakan bahwa pertarungan ini adalah pertarungan yang hebat benar-benar merupakan sebuah lawakan yang tidak lucu sama sekali. Sebagai sarjana komunikasi, saya -dan pastinya anda semua di redaksi sport ANTV- mengetahui dan menyadari bahwa media massa memiliki kewajiban untuk selalu berkata benar dan memberikan pendidikan bagi publik tanpa dinodai dan terpengaruh oleh kepentingan bisnis, maupun nasionalisme semu. Apabila sebuah media massa juga tidak lagi bisa untuk menyampaikan kebenaran, siapa lagi yang harus menanggung tugas tersebut?
Akhir kata, saya mengucapkan selamat kepada Sam Colomban, seorang juara yang bertarung sampai akhir dengan sangat berani dan mampu menunjukkan sikap sportivitas yang tinggi sebagai seorang olahragawan. Walaupun kemenangan anda dirampok habis-habisan, anda masih mampu tersenyum dan berbesar hati untuk menerima kenyataan semu ini. Sungguh, anda adalah seorang juara sejati. Salut untuk anda.
Okezone.com, Jakarta, 19 Maret 2008
Alfi Rachman W, Jl Praja Dalam D No 50 Kebayoran Lama, Jakarta
alfirachman@gmail.com
Signal Astro Sering Erorr
Saya pelanggan Astro kurang lebih 6 bulan, awalnya saya berlangganan karena ingin menonton Liga Inggris yang pada waktu itu hanya dapat dinikmati melalui astro, tetapi sejak musim hujan datang siaran pasti terganggu, gambar langsung 'hang' saya tidak tahu apakah pelanggan yang lain mengalami hal yang sama. Tolong diinfokan. Untuk astro tolong diperbaiki layanannya untuk kepuasan pelanggan seperti saya. Terima kasih.
Welly simbar
Jl Salak Masir 10 efg, Jakarta
Telp 021-93061135
http://news.okezone.com/SP/index.php/ReadStory/2008/03/18/220/92844/signal-astro-sering-erorr
TV Trans 7 Mengecewakan Penggemar Moto GP
Halo TV Trans 7. Terima kasih Anda telah menayangkan secara live moto GP semua seri secara rutin di setiap tahun. Namun belakangan ini kami sangat kecewa karena Trans 7 tidak menayangkan acara penyerahan gelar juara dipodium jika pembalap yang juara bukan dari Tim Yamaha. Semoga hal ini jangan terulang lagi kami berharap Trans 7 mendahulukan kepuasan penonton dalam menyaksikan acara yang digemarinya sampai selesai / tuntas bukan mengutamakan kepentingan sponsor.
Sallybir Nahak
Jln. Letjen Soeprapto No.3, Atambua
Telp 085646958178
http://news.okezone.com/SP/index.php/ReadStory/2008/04/01/220/96479/tv-trans-7-mengecewakan-penggemar-moto-gp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar