23 Maret 2008

Ivan Gunawan, Keceplosan Kritik Desain Milik Om


Selama menjadi komentator Super Mama dan Super Star, Ivan selalu tampil dengan pakaian baru yang dirancangnya sendiri. Maka, kata Ivan, selain memikirkan make-up, untuk acara itu, dia juga harus memperhatikan penampilan. Setiap syuting yang dijadwalkan seminggu tiga kali itu dia harus ganti baju.

"Kalau persiapan, niat banget. Harus total. Makanya, dibutuhkan konsentrasi dan ikhlas menjalaninya. Kalau nggak ikhlas, dari kemarin nggak kuat," ungkap bungsu di antara tiga bersaudara itu.

Syuting acara tersebut memang sangat melelahkan, kata Ivan. Mulai dari setelah Maghrib dan baru berakhir menjelang tengah malam. Untung, Ivan diberikan kebebasan baik dalam berkomentar maupun bertingkah laku di acara itu. "Saya juga senang karena kontestannya bergantian, banyak yang baru, tambah pengalaman," imbuhnya.

Dalam berkomentar, Ivan tidak melakukan persiapan. Dia tidak pernah mencatat apa saja yang akan dibicarakan. Semua diucapkan berdasar pengamatan. Maka, kata Ivan, jika komentar yang akan diberikan termasuk "pedas", dia terbiasa meminta izin dulu kepada peserta. "Saya tanya, mau komentar jujur apa nggak. Saya nggak mau yang saya komentari tersinggung, supaya mereka bisa dapat ilmu," terangnya.

Situasinya sulit ketika harus mengomentari dandanan dan pakaian Ce Nihan, desainer yang jauh lebih senior. Tapi akhirnya, Ivan memberanikan diri mengkritik. "Pernah juga Aline Sahertian tampil sebagai peserta. Saya bilang, bajunya nggak bagus. Eh ternyata, dia pakai baju Om Adjie (Notonegoro, Red). Kan nggak enak. Yang seharusnya saya bagus-bagusin saya bilang nggak bagus," kisahnya.

Hal lain yang membuat Ivan semangat saat syuting adalah dukungan yang banyak. Jelang dan selama syuting, SMS yang masuk ke dua ponselnya bisa sampai 100. "Kalau lagi break, suka saya balas-balas. Nggak tahu dari mana saja, bingung, orang tahu dari mana nomor saya. Kebanyakan memberikan semangat," tuturnya.

Perankan Madam di Film Baru

Totalitas Ivan Gunawan dalam membawakan karakter Madam mendapat imbalan. Rumah produksi IFI berniat membuat film berjudul Coblos Cinta yang salah satu tokohnya adalah Madam. "Karakter itu sudah saya perankan selama beberapa bulan terakhir. Jadi, saya nggak perlu susah-susah mendalami peran. Cukup menghapal naskah saja," katanya.

Syuting dimulai pada 31 Maret mendatang. Ivan belum bisa terlalu banyak bercerita tentang film bergenre drama komedi itu karena produksinya belum dimulai. "Pokoknya, saya mau main film," sahutnya.

Setelah selesai syuting dan perannya di Super Star sudah habis, Ivan mengaku ingin kembali fokus pada usaha butik. "Banyak agenda yang harus saya kerjakan di dunia fashion," ujar desainer langganan penyanyi Rossa itu.

Sesibuk apa pun jadwal syuting, Ivan tak pernah bisa meninggalkan butik miliknya. "Selalu saya sempatin datang ke butik. Kalau sekarang, biasanya, saya datang jam 9 (pagi, Red) sampai jam 2 siang," ucapnya.

Selain mengurus butik, Ivan ingin mengaktifkan olahraga yang sudah lama tidak dijalani lagi. Ivan menyatakan, badannya sudah melar. Sayang, dia tidak berani menyebut berat badannya. "Mau kurus tidak dengan diet ketat. Tapi, olahraga," ujarnya. (gen/ayi)

disalin dari Jawa Pos, 23/3/2008

Tidak ada komentar: