29 Maret 2008

Indonesia Movie Awards 2008, Penghargaan Ke-29 untuk "Nagabonar"


[JAKARTA] Film Nagabonar Jadi 2 kembali memetik sukses di ajang Indonesia Movie Awards 2008. Pada malam penghargaan, Jumat (28/3), film yang disutradarai Deddy Mizwar itu merebut dua penghargaan kategori bergengsi, yakni Pemeran Utama Pria Terbaik dan Film Terfavorit.

Malam itu, Deddy menerima penghargaan aktor terbaik untuk perannya sebagai Naga Bonar dalam Nagabonar Jadi 2. Dalam kata sambutan, Deddy mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang telah diberikan masyarakat terhadap film nasional. Pidato pendek Deddy berkaitan dengan kondisi perfilman Tanah Air yang pada 30 Maret merayakan hari jadi yang ke-58.

"Penghargaan Ini adalah penghargaan ke- 29 yang diterima untuk film Nagabonar Jadi 2," tutur Deddy yang memang ikut membintangi film itu.

Sepanjang tahun 2007, film Nagabonar Jadi 2 memang berjaya di sejumlah festival film Tanah Air, mulai dari Festival Film Bali, Bandung, Jakarta, hingga Festival Film FFI. Di ajang IMA 2008 ini pun, Nagabonar Jadi 2 kembali dinobatkan sebagai film terfavorit. Sementara penghargaan untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik berhasil direbut Dina Olivia lewat film Mengejar Mas-Mas. Hasil ini tidak berbeda dengan hasil FFI 2007.

Dalam kesempatan itu, Deddy menegaskan film nasional membutuhkan dukungan konkret. Hal itu sudah terlihat dari fenomena para pejabat pemerintahan dan tokoh masyarakat yang memberikan perhatian terhadap film-film Tanah Air. Namun, perhatian yang sungguh diperlukan adalah dukungan perbaikan sistem hukum dan subsidi.

"Seperti kita ketahui, UU No 8 Tahun 1992 tentang Perfilman sudah tidak bisa lagi menjawab tantangan zaman. Pemerintah harus mendesak DPR agar segera direvisi. Selanjutnya kita juga harus memikirkan pemberian subsidi yang tepat dan perbaikan anggaran perfilman," ujar penerima penghargaan Aktor Terbaik dalam Indonesia Movie Award (IMA) 2008, di Jakarta, Jumat (28/3) malam.

Menurut Deddy yang juga Ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional, subsidi pemerintah sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas perfilman Indonesia. Utamanya agar bisa bersaing dengan negara tetangga.

"Tapi yang paling penting adalah perbaikan payung hukum. Kalau hal itu tidak dilakukan sama saja tidak ada dukungan," sebut Deddy.

Deddy mengakui kondisi perfilman Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir memang mengalami perbaikan. Menurutnya, kondisi ini harus terus ditingkatkan agar bisa bersaing dengan dunia internasional. "Terutama menciptakan tema film yang beragam," tambahnya.




Piala Layar Emas

Yang sempat menarik perhatian, aktris Sandra Dewi yang belakangan ini sempat dibikin sibuk oleh pose-pose seksinya di internet berhasil merebut perhatian pemirsa. Ia memperoleh Piala Layar Emas untuk kategori Pendatang Baru Terfavorit karena perannya di film Quickie Express.

"Prestasi ini anugerah Tuhan. Yang pasti, sebagai manusia biasa saya belum puas dengan yang saya raih. Saya ingin terus berkarya. Tapi saya terkejut, karena ini adalah film pertama, dan dapat respons positif dari masyarakat," cerita dara asal Provinsi Bangka Belitung ini.

Hal yang sama juga disebutkan oleh peraih Piala Layar Emas untuk Aktor Pendatang Baru Terbaik, Volland Humonggio. "Terkejut sekali, tapi saya berterima kasih," ujarnya.

Indonesian Movie Award adalah ajang festival film yang diselenggarakan oleh stasiun RCTI. Untuk ajang kali ini diikuti oleh 40 film yang beredar sejak 1 Maret 2007 lalu. Film-film itu dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari Niniek L Kariem, Didi Petet, Ratna Riantiarno, Darwis Triadi, Arswendo Atmowiloto, Jajang C Noer dan El Manik. Selain itu, pemirsa juga menentukan pemenang pilihan terfavorit melalui polling pesan singkat. [K-11]

Suara Pembaruan, 29/3/2008

Tidak ada komentar: