Masayu Anastasia tidak lagi tampil feminin. Dia berubah wujud menjadi sosok berambut cepak, bergaya maskulin, dan berjenis kelamin laki-laki. Ada apa? Ternyata, inilah peran yang harus dilakoni oleh Masayu dalam sinetron terbaru garapan Multivision Plus berjudul Aku Bukan Dia.
Alur cerita sinetron arahan sutradara Irwan Baihaki alias Irwan Ibon ini mengombinasikan kisah percintaan yang dibungkus dengan adegan-adegan lucu dengan pemunculan konflik utama penyamaran seorang perempuan menjadi laki-laki.
Namun, untuk mendapatkan kisah unik seperti itu ternyata bukan hal mudah. Skenario sinetron yang juga dibintangi oleh Iszur MUchtar, Kadek Devi, serta Fathir itu siap digarap oleh tim Multivision Plus. Namun setelah 10 episode, penggarapan diserahkan pada empat penulis skenario, yaitu Arini Suryokusuno, Valdin Martha, Mahabiru Varita, dan Faniko.
Menurut Irwan yang juga pernah menyutradarai Terajana dan Kawin Gantung ini, tak ada alasan spesifik untuk penggantian penulis skenario. ''Yang jelas imajinasi keempat penulis ini diharapkan bisa memberi variasi cerita yang menarik tanpa meninggalkan plot utama cerita,'' ujar dia. Di lain sisi, pembuatan sinetron berdurasi 60 menit per episode itu tak menyediakan waktu terlalu longgar. Dengan persiapan penyusunan skenario sekitar satu bulan, pihak Multivision Plus memang mempertahankan kontinuitas agar tak harus menghentikan shooting ketika kelanjutan skenario belum selesai.
Terlebih untuk tayang di televisi berlangganan Astro yang tanpa iklan, skenario harus cukup panjang. Bila di televisi bisa tayang dua episode, Astro hanya tayang satu episode. Adaptasi skenario ke dalam cerita juga, diakui Irwan, tak banyak mengalami perubahan. Ia hanya memgubah sedikit atau menyelipkan adegan-adegan lucu agar cerita yang mengalir bisa lebih kocak. ''Sudah biasa dalam proses pembuatan sinetron komedi, jika saat di-review kurang lucu, maka akan dilakukan shooting ulang untuk scene sama dan tidak ada masalah,'' papar sang sutradara.
Di rumah
Lokasi shooting Aku Bukan Dia memang banyak mengambil latar di dalam ruang karena memang menceritakan dinamika kehidupan kos laki-laki. Selain itu, faktor cuaca yang tak bersahabat karena sering hujan juga turut menjadi penyebab banyak adegan dilakukan di dalam ruangan. Tentunya, ini tanpa mengeyampingkan cerita dalam skenario.
Untuk latar rumah kos yang juga menjadi fokus cerita, sutradara memilih sebuah rumah yang terletak di Jalan Swadaya Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Salah satu kamar dalam rumah dijadikan kamar kos, tak banyak perubahan yang dilakukan tim kreatif. Properti tempat tidur dan meja yang digunakan sesuai dengan properti asli rumah yang disewa khusus untuk shooting. Sedangkan halaman kos juga diambil di lokasi yang sama.
Karena banyaknya pengambilan gambar di dalam ruangan, sutradara menggunakan dua buah kamera D-50. ''Kamera ini memang lebih tajam hasil gambarnya. Selain itu, kamera ini tak membutuhkan terlalu banyak cahaya tapi hasilnya bisa bagus. Penggunaan cahaya pun bisa lebih efisien,'' ujar Irwan.
Selain di Duren Sawit, latar cerita juga diambil di Taman Bunga Cibubur. Latar belakang di luar ruang dan taman, kata Irwan, memang sengaja diambil agar pemirsa tak bosan hanya melihat latar dalam ruang seputar kamar kos dan rumah saja.
Selama 45 hari dari rencana 60 hari proses shooting ini, Aku Bukan Dia juga sempat mengambil latar gedung kuliah yang lokasinya di kampus Institut Pengembangan Manajemen Indonesia yang terletak di Kemang, Jakarta Selatan. ''Tapi hanya sekitar dua episode saja, mayoritas ya di Duren Sawit,'' ujar Irwan. Hingga kini, proses pengambilan gambar sudah menyelesaikan 14 episode. Rencananya, sinetron ini akan tuntas dalam 22 episode dan akan segera tayang di Astro Aruna. fia
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=328397&kat_id=477
Tidak ada komentar:
Posting Komentar