14 Februari 2008

Super Mama Seleb Show Miskin Etika


Acara Super Mama Seleb Show Indosiar pernah meraih rating tertinggi pada periode tertentu. Tapi, acara reality show melibatkan selebriti itu menuai kritik keras. Poin kritik tertuju pada ucapan, candaan, serta celaan presenter (Eko Patrio dan Ruben) maupun komentator (Ivan Gunawan).

Perilaku mereka, pada saat-saat tertentu, memang keterlaluan dan tak layak tonton keluarga. Bahkan, Ivan Gunawan pernah keceplosan umpatan seputar "kebun binatang" yang tak layak tayang. Untung lekas sadar dan minta maaf. Tak perlu ditulis umpatan tersebut agar kita tak ikut menyebarkan ucapan tak layak konsumsi publik luas.

Akar masalah tayangan reality show terletak pada dipinggirkannya etika. Konsentrasi kru produksi acara (produser, floor director, presenter, komentator) hanya meraih rating. Telah menjadi rahasia umum, kru produksi mengemas acara yang mampu menghibur penonton. Untuk itu, acara menonjolkan adegan yang seru, gila, gokil, dan heboh. Lantas, pengarah studio (floor director) menerjemahkan dengan membangun "konflik" di atas pentas. Caranya, presenter dan komentator didorong melakukan "perang kata" dengan peluru: celaan, cercaan, hinaan, dan tindakan berlebihan.

Bila suasana masih garing-kering, peserta yang latah "dikerjai" habis-habisan, dan nilai kepantasan dan kesopanan diabaikan. Ketika semua terlarut suasana dan terpaut aura "heboh", ketentuan etis dan standar program acara diabaikan.

Demi kenyamanan penonton TV di rumah, ke depan kru produksi harus memperlakukan peserta acara reality show lebih fair, lebih mematuhi etika penyiaran, dan menghormati keragaman nilai/norma penonton. Di sisi lain, penonton perlu memahami bahwa acara reality show bukanlah realita sesungguhnya. Semua isi tayangan pasti direkayasa (by design). Jadi, penonton perlu menyelamatkan diri sendiri dengan cara terus mengasah keterampilan menonton acara TV secara cerdas dan sehat.

Teguh Imawan, Jakarta

Tidak ada komentar: