14 Februari 2008

TV One Televisi Berita Bergaya Santai

"Program olahraga, film, dan musik juga akan turut menghiasi layar stasiun TV ini."

Anda sudah merasa jenuh dengan tayangan sinetron dan program hiburan pengumbar aurat atau mistik yang kini menjadi jualan utama beberapa stasiun televisi swasta di negeri ini? Atau, Anda justru sangat menginginkan sebuah televisi yang mampu memberi tayangan informatif secara ringan dan santai? Jika hal-hal tadi yang Anda rindukan, maka tak lama lagi dahaga tersebut bakal segera terentaskan.

TV One, sebuah televisi swasta paling anyar di negeri ini adalah jawabannya. TV One merupakan evolusi dari Lativi. Stasiun TV ini dijadwalkan memperkenalkan dirinya kepada para pemirsa televisi di Tanah Air secara resmi pada 14 Februari mendatang.

Karni Ilyas, direktur Pemberitaan dan Olahraga, menjelaskan TV One ini lahir dari sebuah kerinduan masyarakat yang menginginkan tayangan 'sehat'. ''Di sini kita menghindari pornografi, sinetron, dan tayangan-tayangan tahayul,'' kata dia kepada Republika melalui saluran telepon di Jakarta, Selasa (12/2).

Tayangan-tayangan yang disebutkan oleh Karni tadi selama ini menjadi perhatian serius dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). KPI selama ini nyaris selalu memberikan teguran kepada seluruh stasiun televisi swasta yang dianggap banyak melanggar aturan.

Karni yang pernah sukses membangun program news di salah satu stasiun TV swasta di Tanah Air, itu menjelaskan stasiun TV anyar ini nantinya memberikan porsi lebih besar untuk program berita. Dia juga menegaskan TV One ini secara konsep berbeda dengan Metro TV -- stasiun televisi berita yang sudah lebih dahulu mengudara di Indonesia.

Perbedaan itu diumpamakan oleh Karni layaknya persaingan antara CNN dengan Fox. Fox sendiri merupakan televisi berlangganan yang sukses melahirkan program semacam American Idol sampai serial Prison Break yang kini menjadi salah satu program serial unggulan di layar kaca Antv.

TV One, kata dia, digambarkan sebagai Fox versi Indonesia. Sedangkan Metro TV lebih mencerminkan pada gaya pemberitaan CNN. ''Untuk program beritanya kita mirip seperti Fox yang mengemas beritanya lebih santai ketimbang stasiun TV CNN,'' katanya memberi perumpaan.

Sasaran pemirsa
Karni merasa cukup yakin gaya pemberitaan yang dikemas secara santai oleh TV One ini bakal diterima masyarakat Indonesia. Dengan masih penuh percaya diri juga, ia mengungkapkan target penonton yang ingin dibidiknya adalah penonton kelas menengah yang sudah mapan atau A-C. Pengkelasan A - E sendiri berdasarkan labelisasi yang diberikan oleh lembaga riset AGB Nielsen yang merepresentasikan kelas sosial.

''Kita sadar saat ini penonton terbesar TV swasta saat ini adalah dari kelompok D dan E,'' katanya. ''Tetapi kami cukup yakin TV One ini akan bisa diterima oleh penonton A sampai C,'' sambungnya kembali.

Sebagai sebuah tayangan yang memfokuskan berita, Karni mengaku, pihaknya akan mengemas pola pemberitaan dalam beragam metode. ''Mulai dari berita yang dikemas secara buletin, feature, sampai hard news pun ada,'' kata dia.

Walau memberi porsi lebih besar dalam pemberitaan, Karni mengatakan, pihaknya tetap tidak melupakan untuk menyajikan informasi dari dunia olahraga. Untuk program ini, Karni mengaku akan memberikan perhatian besar juga. ''Sekali lagi pengemasannya kita lakukan secara santai saja,'' katanya.

Selain menghadirkan program olahraga, Karni ternyata tetap memberi ruang bagi tayangan hiburan. ''Tetapi kita akan lebih selektif lagi untuk program-program hiburan ini. Yang pasti tayangan hiburan ini akan lebih banyak memberikan seputar informasi dari dunia musik dan film,'' katanya menjelaskan. (akb)
sumber: republika, 13 februari 2008
untuk situs tv, visit http://www.tvone.co.id/

Tidak ada komentar: