16 Mei 2010

Main ke Rumah Upin & Ipin

Rumah Malaysia Bernama Perancis

Rumah tempat dibuatnya serial Upin dan Ipin terletak di daerah Shah Alam, Selangor, Malaysia. Nama rumah produksi (PH) yang membuat Upin dan Ipin adalah Les'Copaque. Kok, seperti nama Perancis? Jangan salah, Les'Copaque itu sebetulnya bahasa pelesetan.

Les' maksudnya last atau terakhir. Copaque itu sebetulnya kopek, istilah yang dipakai pada permainan kartu di Malaysia. Kurang lebih artinya keberuntungan terakhir.

Siapa pencetus nama unik itu? Bapak Burhanuddin bin MD Radzi dan Ibu Ainon Ariff yang melahirkan tokoh Upin dan Ipin. Mereka juga yang menuliskan cerita-cerita yang terjadi dalam kehidupan Upin dan Ipin.

Awalnya anak kembar yang lucu ini adalah tokoh sampingan film Geng, film animasi produksi Les'Copaque. Ternyata penonton Malaysia sangat tertarik dengan tingkah Upin dan Ipin. Maka dibuatlah serial Upin dan Ipin. Cerita awal dalam serial Upin dan Ipin adalah Ramadhan.

Ternyata tanggapan anak- anak heboh sekali! Mereka suka serial ini karena kelucuan dan kebandelan tingkah Upin dan Ipin.

Sedangkan orangtua suka film serial ini karena kisah- kisahnya menceritakan Ramadhan seperti manfaat puasa dan takbiran dengan bagus.

Tidak sembarangan

Kamu bisa membedakan Upin dan Ipin, kan? Ya Upin, sang kakak, punya satu helai rambut mencuat. Sedangkan Ipin, si adik, botak plontos. Mereka tak berambut ini bukannya tanpa alasan, lho.

Mereka tidak sembarang plontos. Masalahnya, kalau mereka berambut, para animator harus membuat rambutnya bergerak satu per satu. Ini memakan waktu dan biaya. Bayangkan dengan Upin dan Ipin yang lincah dan banyak bergerak itu. Terbayang, kan, betapa repotnya jika harus membuat rambut mereka ikut menari-nari.

Nama Upin dan Ipin pun bukan sembarang nama. Inisial nama mereka U dan I, yaitu you and I dalam bahasa Inggris. Artinya kamu dan aku.

Nah, bagaimana dengan "Betul, betul, betul!" yang sering diucapkan Ipin? Ssst… frasa ini memang sengaja dibuat agar para penonton cepat mengingat tokoh Ipin. Taktik itu berhasil, kan? "Betul... betul... betul!"

Tidak sembarang cerita

Cerita-cerita Upin dan Ipin pun tidak sembarangan dibuat. Ibu Ainon berhati-hati sekali menjaga ucapan, perbuatan, dan karakter tokoh-tokohnya. Ceritanya didapat dari pengalaman dan pengetahuan Ibu Ainon saat beliau masih kecil dan setelah menjadi orangtua. Pada tahun pertama, cerita dibuat pada malam hari. Ibu Ainon yang bercerita, Bapak Burhan yang mengetiknya.

Sekarang, Upin dan Ipin sudah amat terkenal. Permintaan ceritanya pun semakin banyak. Ibu Ainon harus dibantu dua penulis muda. Namun, mereka tidak lantas tergesa-gesa membuatnya. Cerita- cerita Upin dan Ipin harus tetap menarik dan mendidik.

Suara berkumandang

Setiap tokoh dalam Upin dan Ipin punya ciri khas. Kalau suara Upin dan Ipin, ciri khasnya comel (yang dalam bahasa Melayu artinya manis).

Pengisi suara Upin dan Ipin selama empat tahun adalah Nurfathiah atau Tiah. Sekarang pengisi suara Upin dan Ipin diganti dengan Asyiela Putri, yang usianya sama dengan Tiah, 10 tahun. Upin dan Ipin yang ditayangkan di Indonesia masih Upin dan Ipin yang bersuara comel Tiah.

Uniknya, suara Fizi dan Mei Mei yang masih bocah justru diisi oleh orang dewasa. Fizi diisi Kak Ida Rahayu, sedangkan Mei Mei oleh Kak Tan Ying Sawk. Suara galak dan judes Kak Ros diisi Kak Ida Shaheera. Eh, padahal sehari-harinya, Kak Ida sama sekali tidak galak, lho.

Nah, kalau suara serak-serak basah Mail memang diisi oleh anak laki-laki berusia 12 tahun, yaitu Hasrul.

Bagaimana dengan suara tokoh dewasanya? Opah (nenek) diisi oleh Ibu Ainon. Sedangkan suara Cik Gu (Bu Guru) yang berwibawa dan bijaksana itu diisi Kak Nurul Huda.

Upin dan Ipin tayang pertama kali di Malaysia tahun 2007. Hanya dalam empat tahun, Upin dan Ipin sudah terkenal dan disiarkan di 17 negara. Hebat, ya!

http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/05/16/04293583/main.ke.rumah.upin..ipin

Tidak ada komentar: