JAKARTA - Artis cantik Titi Kamal bertekad tidak akan memotong pendek rambutnya hingga kapan pun. Menurut Titi, memiliki rambut panjang terawat adalah simbol feminin. Zaman sekarang, kata dia, model rambut seperti yang dimiliki sangat berharga. Selain godaan tren rambut pendek yang diadopsi banyak perempuan masa kini, merawat rambut panjang yang hitam dan sehat tidak mudah.
Namun, bagi Titi, memiliki rambut panjang bukan sekadar anugerah. Apa yang terlihat sekarang adalah perjuangan sejak SMP. "Sejak dulu, aku rajin merawat rambut karena aku aktif. Selain aktif teater, olahraga, juga kegiatan outdoor lain. Makanya, sampo saja nggak cukup. Butuh hair repair dan hair recovery," ujarnya saat didaulat sebagai ikon Makarizo Healthy Hair di Taman Menteng kemarin.
Ketika Titi masih SMP, obat-obatan untuk rambut belum selengkap sekarang. Karena itu, tidak jarang Titi menumbuk lidah buaya, meracik telur, dan jeruk nipis untuk kesehatan rambut. "Sekarang tidak perlu lagi," ucap perempuan kelahiran 7 Desember 1981 itu.
Tapi, segala perjuangan Titi saat itu tidak sia-sia. Dia mengaku rezeki pertama dari dunia hiburan didapat berkat rambut. Ketika itu, dia menjadi bintang iklan sebuah produk perawatan rambut. "Rambutku ini sangat memberikan berkah. Sudah menjadi trademark tersendiri sampai sekarang," ulasnya.
Pernah, dia memotong rambut jauh lebih pendek daripada biasanya. "Hasilnya mengecewakan. Berambut panjang menambah rasa percaya diri saya sebagai seleb, sebagai aktris," terangnya.
Sebenarnya, lanjut Titi, godaan untuk bereksperimen terhadap model rambutnya sangat besar. Itu terkait tren rambut sekarang yang sangat beragam. Tapi, ketika tekad untuk memotong rambut itu sudah 90 persen, selalu ada 10 persen yang menghadang.
"Yang 10 persen itu menjelaskan bahwa rambutku ini sejak dulu memang panjang, sudah ciri khas yang harus dibanggakan. Akhirnya, nggak pernah jadi potong," jelasnya.
Kini tekad Titi sudah kuat untuk mempertahankan "mahkotanya" itu. Saking kuatnya, Titi rela mengorbankan tawaran kerja yang menggiurkan. Kekasih Christian Soegiyono itu bercerita, suatu hari ada tawaran peran utama sebuah film layar lebar.
Dalam film itu, perannya diceritakan menderita penyakit sehingga rambutnya lama-lama lama rontok. "Intinya, di film itu aku harus potong rambut. Ceritanya memang bagus banget. Tapi, aku menolak daripada harus kehilangan rambut," kisahnya.(gen/tia)
Namun, bagi Titi, memiliki rambut panjang bukan sekadar anugerah. Apa yang terlihat sekarang adalah perjuangan sejak SMP. "Sejak dulu, aku rajin merawat rambut karena aku aktif. Selain aktif teater, olahraga, juga kegiatan outdoor lain. Makanya, sampo saja nggak cukup. Butuh hair repair dan hair recovery," ujarnya saat didaulat sebagai ikon Makarizo Healthy Hair di Taman Menteng kemarin.
Ketika Titi masih SMP, obat-obatan untuk rambut belum selengkap sekarang. Karena itu, tidak jarang Titi menumbuk lidah buaya, meracik telur, dan jeruk nipis untuk kesehatan rambut. "Sekarang tidak perlu lagi," ucap perempuan kelahiran 7 Desember 1981 itu.
Tapi, segala perjuangan Titi saat itu tidak sia-sia. Dia mengaku rezeki pertama dari dunia hiburan didapat berkat rambut. Ketika itu, dia menjadi bintang iklan sebuah produk perawatan rambut. "Rambutku ini sangat memberikan berkah. Sudah menjadi trademark tersendiri sampai sekarang," ulasnya.
Pernah, dia memotong rambut jauh lebih pendek daripada biasanya. "Hasilnya mengecewakan. Berambut panjang menambah rasa percaya diri saya sebagai seleb, sebagai aktris," terangnya.
Sebenarnya, lanjut Titi, godaan untuk bereksperimen terhadap model rambutnya sangat besar. Itu terkait tren rambut sekarang yang sangat beragam. Tapi, ketika tekad untuk memotong rambut itu sudah 90 persen, selalu ada 10 persen yang menghadang.
"Yang 10 persen itu menjelaskan bahwa rambutku ini sejak dulu memang panjang, sudah ciri khas yang harus dibanggakan. Akhirnya, nggak pernah jadi potong," jelasnya.
Kini tekad Titi sudah kuat untuk mempertahankan "mahkotanya" itu. Saking kuatnya, Titi rela mengorbankan tawaran kerja yang menggiurkan. Kekasih Christian Soegiyono itu bercerita, suatu hari ada tawaran peran utama sebuah film layar lebar.
Dalam film itu, perannya diceritakan menderita penyakit sehingga rambutnya lama-lama lama rontok. "Intinya, di film itu aku harus potong rambut. Ceritanya memang bagus banget. Tapi, aku menolak daripada harus kehilangan rambut," kisahnya.(gen/tia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar