KOMPAS/JIMMY S HARIANTO / Kompas Images Ungu mendapat tiga penghargaan di SCTV Music Awards 2008. |
Jimmy S Harianto
Grup musik patah tumbuh hilang berganti. Namun, sampai sepenggal tahun 2008, grup musik Ungu sepertinya masih mampu mempertahankan popularitasnya. Ini, di antaranya, dibuktikan dengan mengalirnya sejumlah penghargaan terhadap prestasi Pasha, Enda, Makki, Rowman, dan Oncy, baik di pentas maupun di rekaman, sepanjang tahun.
"Tahun lalu, ketika kami mendapat penghargaan dan dikatakan bahwa tahun ini (2007) adalah tahun Ungu, kami pun bertanya-tanya, apakah tahun depan masih tahun Ungu ya? Maka kami bersyukur tahun ini masih mendapat penghargaan," ujar Pasha setelah mendapat tiga penghargaan pada kesempatan SCTV Music Awards di Jakarta, Jumat (23/5) malam.
Meski namanya hanya sewarna, Ungu, ternyata prestasinya berwarna-warni, dari kesuksesan lagu-lagu rekaman mereka yang pop, rock, (lebih tepatnya, melancholy pop rock...) sampai popularitasnya yang meroket melalui lagu-lagu mereka yang dipakai untuk soundtrack sinetron televisi maupun film.
Suara khas Pasha (28) yang lantang tanpa vibrasi dan tanpa head-voice (suara kepala) meski pada nada-nada tinggi sekalipun—dipadu dengan lagu-lagu ciptaan mereka yang pas untuk mereka bawakan sendiri—menjadi modal utama pendorong popularitas mereka. Di samping juga, tentunya, exposure yang dilakukan oleh media televisi ataupun promotor pertunjukan untuk ratusan konser Ungu di berbagai penjuru Indonesia.
Sederet penghargaan memang hanya salah satu indikator. Misalnya, di ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards yang digelar RCTI medio April lalu. Melalui lagunya, "Kekasih Gelapku", Ungu mendapat penghargaan sebagai Duo/Kolaborasi/Grup Terbaik. Juga album Surgamu menjadi Album Terbaik. "Andai Kutahu" juga dapat penghargaan sebagai Karya Produksi Terbaik versi AMI.
Atau, di SCTV Musik Awards hari Jumat lalu. Ungu juga dapat tiga penghargaan, "Untukmu Selamanya" dipilih sebagai Album Pop dan Pop Rock Duo/Grup Paling Ngetop. Sementara "Di Sini Untukmu" yang merupakan ilustrasi musik di film Coklat Strawberry dapat penghargaan khusus Album Original Soundtrack Paling Ngetop. Dan lagu "Cinta dalam Hati" sebagai Videoklip Paling Ngetop.
Jika direntang lagi sampai tahun silam, untuk arena yang sama, SCTV Music Awards 2007, Ungu juga menyabet kategori yang sama dengan di AMI maupun SCTV tahun ini, yakni Album Pop Rock/Duo/Grup Paling Ngetop melalui "Tercipta Untukku". (Ungu bahkan masih mendapat penghargaan khusus untuk album religi, Andai Kutahu. Lagu ini juga dapat penghargaan lagi sebagai Lagu Paling Ngetop saat itu).
Jika ajang penghargaan menjadi salah satu ukuran, maka popularitas Ungu tahun ini "direcoki" oleh munculnya Ahmad Dhani—pentolan grup Dewa—yang mampu dapat penghargaan Lagu Paling Ngetop melalui "Munajat Cinta" yang dibawakan grupnya, The Rock. Grup The Rock, di SCTV Awards ini, bahkan dapat pula penghargaan sebagai Album Pendatang Baru Paling Ngetop.
Surutnya popularitas penyanyi-penyanyi solo bahkan hanya menyisakan penghargaan pada album self-title Gita Gutawa sebagai Album Pop Solo Paling Ngetop pada ajang ini.
Tak berlebihan memang jika tahun 2008 memang masih menjadi "tahun milik Ungu", seperti tahun lalu. Meluasnya popularitas Ungu ini sepertinya mengulang fenomena popularitas Sheila On 7 (sebelum 2003), Peterpan (2004-2005), serta Radja (2005-2006). Apakah masih akan berlanjut? Tentu saja waktu yang akan menjawabnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar