12 Mei 2008

Mengupas Kurupsi Lewat Acara "Warung Slankers" TVRI

Kelompok Slank hadir dengan sajian lagu yang disesuaikan dengan tema perbincangan.

Republika, Senin, 12 Mei 2008 - Koruptor itu Saudaranya Maling. Begitulah judul episode perdana program acara variety show bertajuk Warung Slankers. Sebagai pembuka acara, seorang gadis cantik, Melly Zamri, menyapa pemirsa, ''Met malem, pemirsa! Kita ketemu di tempat orang-orang kecil, tapi berhati besar... di mana lagi kalau bukan di Warung Slankers''.

Warung Slankers merupakan program terbaru persembahan TVRI. Tontonan yang akan diproduksi sebanyak 13 episode ini mulai menjumpai pemirsa Ahad (18/5) pukul 20.00 WIB. ''Warung Slankers menampilkan topik-topik hebat dengan gaya penyajian yang ringan, konkret, dan membumi. Lebih cenderung mengajak introspeksi, sejauh mana kita menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, dan bagaimana sebaiknya,'' ujar Bob Hasibuan, produser acara Warung Slankers TVRI.

Sesuai dengan nama acaranya, tentu di setiap episode akan ada penampilan grup musik Slank untuk menghibur pemirsa. Selain itu para personel kelompok musik tersohor di tanah Air ini juga ikut terlibat dalam pembicaran ringan dengan topik yang berbeda di setiap episodenya.

''Menampilkan program acara semacam ini jelas tidak gampang. Merambah jalan baru memang sulit. Dan, kita anggap itu sebagai tantangan,'' ujar Bob. Pihaknya berharap Warung Slankers dapat menjadi tontonan yang menghibur dan membuat pemirsa memiliki sense of critics.

Donna Hariman, dari Three Points Productions, perusahaan yang memproduksi acara ini, mengatakan bahwa setting program baru ini dibuat seperti layaknya warung pinggir jalan dengan bangunan dari papan/bambu. Ada penjual makanan khas kelas jalanan [kopi, teh, nasi, mi instan, gorengan, dan sejenisnya], dengan bangku-bangku dari kayu. Pembeli pun berpenampilan sehari-hari. Ada yang bersepatu, bersandal jepit, dan, ada juga yang ngobrol sana-sini serta baca koran.

''Pendeknya, itu warung biasa. Yang istimewa adalah logo Slank di latar belakang,'' uja Donna. Dalam setingnya juga terdapat lima meja sederhana yang kelihatan agak lusuh, karena sudah bertahun-tahun dipakai. Di meja-meja itu sudah ada para pembeli yang juga asyik dengan kegiatan mereka masing-masing.

Donna mengatakan ide kreatif Warung Slankers datang dari pihak kelompok musik ini. Dalam setiap episodenya program ini menampilkan bintang tamu dan penonton dari komunitas Slankers (sebutan bagi pecinta Slank) serta mengundang siswa-siswi SLTA. ''Membahas topik yang sedang dibicarakan dan ada sesi tanya jawab,'' katanyan menjelaskan.

Untuk menghindari agar tontonan ini tidak kaku dan serius, maka grup Slank menyuguhkan sajian musik serta lagu yang ada hubungannya dengan topik yang diperbincangkan malam itu. Misalnya pada episode pertama yang membahas mengenai korupsi, kelompok musik ini tampil seperti pengamen keliling, dengan gerobak yang berisi peralatan amplifier.

Menampilkan ketua KPK
Yang menarik, lanjut Donna, dalam acara Warung Slankers ini, pada bagian awal ditampilkan features tentang topik yang akan diangkat. Misalnya bagaimana para maling [penjahat] diperlakukan dengan kasar [dari footage: ada yang bonyok-bonyok mukanya, yang tertembak kakinya, atau yang hanya bisa bilang, Ampuun... Ampuunn...]. Sementara itu para koruptor dapat perlakuan yang berbeda jauh, diinterogasi di ruang ber-AC, dikerubuti wartawan, atau bahkan tak dapat diadili,karena alasan sakit di luar negeri [semua dari footage, tapi tidak menampakkan sosok tersangka].

Pada edisi perdana yang akan mengangkat tema Korupsi, Ahad (18/5), kata dia, Warung Slankers bakal menghadirkan Ketua KPK, Antasari Azhar bersama keluarganya, serta artis Kikan Coklat juga bersama keluarga.

''Ini bagian paling hangat, karena lebih banyak mengangkat contoh perbuatan korupsi yang justru dilakukan masyarakat semisal, korupsi waktu dengan datang ke kantor telat, pulang cepat, menyerobot lampu merah, atau selingkuh. Semua itu masuk kriteria korupsi, karena mengambil sesuatu yang bukan haknya,'' tutur Donna. Lebih menarik lagi, lanjut dia, ada persembahan kuis bagi pemirsa dengan hadiah senilai Rp 500 ribu. ruz

http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=333653&kat_id=383

Tidak ada komentar: