Undangan ke Bupati, tapi Rano yang Diharap Hadir
Hampir sebulan setelah dilantik menjadi wakil bupati, citra Rano Karno sebagai artis masih sulit dihapus. Masyarakat Kabupaten Tangerang berebut agar kampungnya bisa disambangi pemeran utama sinetron Si Doel Anak Sekolahan itu.
NURHAYAT HUDORI, Tangerang
TAMPIL di dunia nyata ternyata jauh lebih sulit dibanding akting di depan kamera. Pengalaman itulah yang dialami Rano Karno saat rapat paripurna di DPRD Kabupaten Tangerang lalu.
Ceritanya, usai pembacaan kata akhir oleh enam fraksi di DPRD, Bupati Tangerang Ismet Iskandar memberikan sambutan di hadapan anggota dewan. Namun, tak seperti biasa, Ismet tidak langsung berdiri. Dia justru meraih mikrofon yang ada di depannya.
"Boleh nggak kalau sambutan saya yang baca wakil saya," ujar Ismet sembari menoleh ke arah Rano Karno yang duduk di samping kanannya. Anggota dewan pun menyambutnya dengan tepuk tangan. Ismet lalu mempersilakan Rano membacakan sambutan.
Namun, aktor film yang main sejak berumur 12 tahun itu kebingungan. Rano tampak kikuk mencari naskah sambutan yang dimaksud. Padahal, naskah yang dimaksud telah disiapkan sekretaris dewan yang duduk di samping podium.
Setelah diberi tahu Ismet, Rano baru beranjak menuju podium. Kebingungan pria kelahiran Jakarta, 47 tahun lalu, itu pun mengundang tawa anggota dewan, termasuk kalangan wartawan dan LSM yang berada di atas (balkon).
"Iye, gua juga kaget. Tiba-tiba Pak Bupati nyuruh gua sambutan. Beliau kagak bilang dari tadi," kata Rano dengan logat Betawi yang khas.
Namun, dari hari ke hari Rano terus belajar. Termasuk menghilangkan rasa kikuk seperti saat memberikan sambutan kepada wakil rakyat. Bapak dua anak itu diundang menghadiri berbagai kegiatan yang digelar masyarakat. Mulai peletakan batu pertama sebuah mal, pemberian bantuan dari perusahaan, hingga acara peringatan Maulid Nabi.
Secara terbuka, Bupati Ismet Iskandar (incumbent yang terpilih kembali) memang menyerahkan urusan kepemudaan, olahraga, pariwisata, Badan Narkotika Kabupaten Tangerang (BNK), Badan Koordinator Lalu Lintas (Bakorlantas), dan Lingkungan hidup di Kabupaten Tangerang kepada putra aktor kawakan Soekarno M. Noor itu.
Meski sebagian besar masyarakat mengirim undangan kepada bupati, diam-diam mereka berharap undangan itu disposisi kepada Wakil Bupati Rano Karno.
Misalnya, Camat Mauk (Tangerang) Aziz Gunawan menyampaikan undangan kepada bupati untuk menghadiri acara pemberian bantuan sembako yang dilakukan PT Telkom. Dia menitipkan pesan kepada Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Tangerang Jaenal Arifin agar suratnya didisposisi kepada Rano.
"Suratnya sih ditujukan kepada bupati. Tapi, Pak Camat tadi pesan kalau bisa yang hadir Rano Karno. Masyarakat mengharapkan Rano yang hadir. Mungkin kalau Pak Ismet, masyarakat sudah bosan melihatnya," kata Jaenal.
Kabupaten Tangerang yang secara geografis dekat dan "menyatu" dengan perkembangan Kota Jakarta ini memang berkembang pesat. Kota yang menjadi tempat para pekerja Jakarta tinggal ini memiliki kota mandiri. Di antaranya Bumi Serpong Damai, Lippo Karawaci, dan CitraRaya.
Hampir setiap kunjungan kerja Rano Karno di tengah-tengah masyarakat selalu diwarnai desakan ibu-ibu. Mereka berebut ingin berfoto bersama wakil bupatinya.
Kalaupun ada yang dikeluhkan bagian protokoler Pemkab Tangerang adalah kadang Rano masih membawa para "ajudan" dari luar, seperti Suti Karno (artis yang juga adik Rano), serta Gus Suyadi, salah seorang pengurus dari PDIP Provinsi Banten.
Asisten I Pemkab Tangerang Mas Imam Kusnandar saat dikonfirmasi soal adanya dualisme ajudan resmi dan tak resmi itu mengaku sudah mendapat laporan. "Itu nanti kita atur lagi," katanya.
Pemeran film Si Doel Anak Betawi pada 1970-an ini yang juga salah satu duta lingkungan hidup tidak ingin lupa terhadap janji-janji kampanye yang pernah disampaikan. Sejumlah kegiatan penanaman pohon kerap menjadi agenda kunjungan kerjanya.
"Mulailah dari apa yang paling mungkin bisa dilakukan. Menanam pohon adalah salah satu langkah paling praktis bagi warga yang memiliki lahan, walau cuma semeter atau sejengkal," katanya.
"Tentu kita tak boleh menunggu kehancuran bumi ini. Sebaliknya kita harus aktif berupaya mencegahnya," kata Rano kepada ratusan warga saat menghadiri penanaman pohon di Perumahan Villa Bintaro, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Kabupaten Tangerang, beberapa waktu lalu.
Menurut Rano, penanaman pohon adalah langkah penyelamatan lingkungan dan mencegah kehancuran bumi. Dia mengimbau, terkait global warming ini harus dilakukan langkah-langkah penyelamatan bumi, bukan saja oleh masyarakat Kabupaten Tangerang, tapi juga warga negara Indonesia.
Rano yang pernah jadi duta Unicef (Badan PBB untuk pendidikan) selama ini memang sering menjadi simbol "orang baik". Sebagai seorang yang berlatar belakang artis, Rano menunjukkan kepedulian terhadap seni dan budaya asli Kabupaten Tangerang. Dia, misalnya, mengumpulkan para pegiat seni di wilayah untuk bisa menggali seni dan budaya asli daerah yang mampu dijual.
"Budaya Tangerang itu mirip-mirip dengan Betawi. Hanya, belum tergali optimal. Jika ini terwujud, produk budaya bukan saja menghasilkan uang, tetapi juga meningkatkan harkat dan derajat seni daerah," katanya.
Meski sehari-hari sudah berkantor di kabupaten yang bertetangga dengan Jakarta Barat, Rano hingga kemarin masih tinggal di rumah lamanya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Alasannya, rumah dinas wakil bupati Tangerang di Cikupa hingga kemarin belum selesai direnovasi.
Berbeda dengan umumnya warga Tangerang yang siang bekerja di Jakarta dan pulangnya tidur di Tangerang, Rano justru mengambil jalur sebaliknya. Bintang film yang pernah meraih predikat aktor cilik terbaik pada Festival Film Asia di Taipei, Taiwan, 1974, itu pulang-pergi Jakarta-Tangerang dengan mobil Nissan X-Trail hitam, kendaraan dinas wakil bupati Tangerang. (el)
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=336551
Hampir sebulan setelah dilantik menjadi wakil bupati, citra Rano Karno sebagai artis masih sulit dihapus. Masyarakat Kabupaten Tangerang berebut agar kampungnya bisa disambangi pemeran utama sinetron Si Doel Anak Sekolahan itu.
NURHAYAT HUDORI, Tangerang
TAMPIL di dunia nyata ternyata jauh lebih sulit dibanding akting di depan kamera. Pengalaman itulah yang dialami Rano Karno saat rapat paripurna di DPRD Kabupaten Tangerang lalu.
Ceritanya, usai pembacaan kata akhir oleh enam fraksi di DPRD, Bupati Tangerang Ismet Iskandar memberikan sambutan di hadapan anggota dewan. Namun, tak seperti biasa, Ismet tidak langsung berdiri. Dia justru meraih mikrofon yang ada di depannya.
"Boleh nggak kalau sambutan saya yang baca wakil saya," ujar Ismet sembari menoleh ke arah Rano Karno yang duduk di samping kanannya. Anggota dewan pun menyambutnya dengan tepuk tangan. Ismet lalu mempersilakan Rano membacakan sambutan.
Namun, aktor film yang main sejak berumur 12 tahun itu kebingungan. Rano tampak kikuk mencari naskah sambutan yang dimaksud. Padahal, naskah yang dimaksud telah disiapkan sekretaris dewan yang duduk di samping podium.
Setelah diberi tahu Ismet, Rano baru beranjak menuju podium. Kebingungan pria kelahiran Jakarta, 47 tahun lalu, itu pun mengundang tawa anggota dewan, termasuk kalangan wartawan dan LSM yang berada di atas (balkon).
"Iye, gua juga kaget. Tiba-tiba Pak Bupati nyuruh gua sambutan. Beliau kagak bilang dari tadi," kata Rano dengan logat Betawi yang khas.
Namun, dari hari ke hari Rano terus belajar. Termasuk menghilangkan rasa kikuk seperti saat memberikan sambutan kepada wakil rakyat. Bapak dua anak itu diundang menghadiri berbagai kegiatan yang digelar masyarakat. Mulai peletakan batu pertama sebuah mal, pemberian bantuan dari perusahaan, hingga acara peringatan Maulid Nabi.
Secara terbuka, Bupati Ismet Iskandar (incumbent yang terpilih kembali) memang menyerahkan urusan kepemudaan, olahraga, pariwisata, Badan Narkotika Kabupaten Tangerang (BNK), Badan Koordinator Lalu Lintas (Bakorlantas), dan Lingkungan hidup di Kabupaten Tangerang kepada putra aktor kawakan Soekarno M. Noor itu.
Meski sebagian besar masyarakat mengirim undangan kepada bupati, diam-diam mereka berharap undangan itu disposisi kepada Wakil Bupati Rano Karno.
Misalnya, Camat Mauk (Tangerang) Aziz Gunawan menyampaikan undangan kepada bupati untuk menghadiri acara pemberian bantuan sembako yang dilakukan PT Telkom. Dia menitipkan pesan kepada Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Tangerang Jaenal Arifin agar suratnya didisposisi kepada Rano.
"Suratnya sih ditujukan kepada bupati. Tapi, Pak Camat tadi pesan kalau bisa yang hadir Rano Karno. Masyarakat mengharapkan Rano yang hadir. Mungkin kalau Pak Ismet, masyarakat sudah bosan melihatnya," kata Jaenal.
Kabupaten Tangerang yang secara geografis dekat dan "menyatu" dengan perkembangan Kota Jakarta ini memang berkembang pesat. Kota yang menjadi tempat para pekerja Jakarta tinggal ini memiliki kota mandiri. Di antaranya Bumi Serpong Damai, Lippo Karawaci, dan CitraRaya.
Hampir setiap kunjungan kerja Rano Karno di tengah-tengah masyarakat selalu diwarnai desakan ibu-ibu. Mereka berebut ingin berfoto bersama wakil bupatinya.
Kalaupun ada yang dikeluhkan bagian protokoler Pemkab Tangerang adalah kadang Rano masih membawa para "ajudan" dari luar, seperti Suti Karno (artis yang juga adik Rano), serta Gus Suyadi, salah seorang pengurus dari PDIP Provinsi Banten.
Asisten I Pemkab Tangerang Mas Imam Kusnandar saat dikonfirmasi soal adanya dualisme ajudan resmi dan tak resmi itu mengaku sudah mendapat laporan. "Itu nanti kita atur lagi," katanya.
Pemeran film Si Doel Anak Betawi pada 1970-an ini yang juga salah satu duta lingkungan hidup tidak ingin lupa terhadap janji-janji kampanye yang pernah disampaikan. Sejumlah kegiatan penanaman pohon kerap menjadi agenda kunjungan kerjanya.
"Mulailah dari apa yang paling mungkin bisa dilakukan. Menanam pohon adalah salah satu langkah paling praktis bagi warga yang memiliki lahan, walau cuma semeter atau sejengkal," katanya.
"Tentu kita tak boleh menunggu kehancuran bumi ini. Sebaliknya kita harus aktif berupaya mencegahnya," kata Rano kepada ratusan warga saat menghadiri penanaman pohon di Perumahan Villa Bintaro, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Kabupaten Tangerang, beberapa waktu lalu.
Menurut Rano, penanaman pohon adalah langkah penyelamatan lingkungan dan mencegah kehancuran bumi. Dia mengimbau, terkait global warming ini harus dilakukan langkah-langkah penyelamatan bumi, bukan saja oleh masyarakat Kabupaten Tangerang, tapi juga warga negara Indonesia.
Rano yang pernah jadi duta Unicef (Badan PBB untuk pendidikan) selama ini memang sering menjadi simbol "orang baik". Sebagai seorang yang berlatar belakang artis, Rano menunjukkan kepedulian terhadap seni dan budaya asli Kabupaten Tangerang. Dia, misalnya, mengumpulkan para pegiat seni di wilayah untuk bisa menggali seni dan budaya asli daerah yang mampu dijual.
"Budaya Tangerang itu mirip-mirip dengan Betawi. Hanya, belum tergali optimal. Jika ini terwujud, produk budaya bukan saja menghasilkan uang, tetapi juga meningkatkan harkat dan derajat seni daerah," katanya.
Meski sehari-hari sudah berkantor di kabupaten yang bertetangga dengan Jakarta Barat, Rano hingga kemarin masih tinggal di rumah lamanya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Alasannya, rumah dinas wakil bupati Tangerang di Cikupa hingga kemarin belum selesai direnovasi.
Berbeda dengan umumnya warga Tangerang yang siang bekerja di Jakarta dan pulangnya tidur di Tangerang, Rano justru mengambil jalur sebaliknya. Bintang film yang pernah meraih predikat aktor cilik terbaik pada Festival Film Asia di Taipei, Taiwan, 1974, itu pulang-pergi Jakarta-Tangerang dengan mobil Nissan X-Trail hitam, kendaraan dinas wakil bupati Tangerang. (el)
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=336551
Tidak ada komentar:
Posting Komentar