Sinetron Cinta Indah berakhir di episode ke-121. Bagi si cantik Sandra Dewi, ujung kisah pramuwisma bernama Indah -karakter yang dia perankan- itu begitu melegakan sekaligus melelahkan.
Jumat (7/3), waktu baru menunjukkan pukul 07.00. Namun, semua orang di sebuah rumah Jalan Selat Sunda, Kav. TNI-AL, Duren Sawit, Jakarta Timur, itu sudah tampak kelelahan.
Sutradara, kamerawan, dan beberapa kru sibuk dengan pengambilan gambar di ruang tengah. Sebagian kru lainnya "curi-curi" waktu istirahat sekenanya. Ada yang merebahkan tubuhnya di sofa. Ada pula yang sekadar duduk-duduk di halaman.
Syuting kejar tayang memang sangat menguras tenaga. Produksi Cinta Indah setiap hari biasanya dimulai pukul 21.00 dan baru akan selesai pada siang keesokan hari. Begitu terus setiap hari selama empat bulan belakangan. "Sebentar ya, Mas," ucap Sandra Dewi menghampiri Jawa Pos yang duduk di ruang depan.
Rupanya, setelah pengambilan gambar di ruang tengah itu, masih ada beberapa scene yang harus diselesaikan Sandra. Satu setengah jam berlalu, set kamera dan lighting dipindah ke jalan di depan rumah untuk pengambilan gambar berikutnya.
Matahari semakin tinggi, Sandra terlihat semakin tidak kuasa membohongi kantuk yang menggelayuti matanya. Sesekali dia menguap, mempertegas lelah yang dia rasakan.
Tapi, ekspresi kuyu itu mendadak lenyap begitu sutradara menginstruksi Sandra untuk bersiap-siap. Di depan kamera, dia langsung konsentrasi masuk kembali ke karakter Indah. Diam sebentar sambil menundukkan kepala -entah apa yang dia pikirkan- begitu mengangkat dagu, air mata terlihat sudah mengalir deras di pipinya. Scene tersebut rupanya memang menceritakan kesedihan karena rasa kehilangan yang mendalam pada diri Indah.
Sandra mengaku secara khusus mengerahkan kemampuan dan tenaganya untuk syuting terakhir sinetron yang melejitkan namanya itu. Hampir seluruh scene menghadapkan Sandra pada adegan-adegan yang melelahkan. Berlari, bersembunyi di semak-semak, hingga dialog mellow yang sangat menguras air mata.
"Biasanya, memang adegan nangis terus. Tapi, yang terakhir ini benar-benar pol-polan. Teriak-teriak juga. Capek banget," tutur pemilik nama lengkap Monica Nicholle Sandra Dewi Gunawan Basri tersebut.
Dara kelahiran Pangkal Pinang, 18 Agustus 1983 itu merasa lega karena bisa menyelesaikan produksi sinetron yang juga dibintangi Anjasmara tersebut hingga selesai. Tapi, dia juga sedih karena harus berpisah dengan pemain dan kru di lokasi syuting.
"Sudah seperti saudara. Susah senang bareng. Selama ini kan, aku lebih sering sama mereka daripada sama keluarga. Rencananya, 15 Maret nanti ada acara perpisahan," papar gadis yang mengaku sudah tiga tahun ini jomblo tersebut.
Selepas syuting kejar tayang itu, Sandra mengaku ingin istirahat sebelum memulai syuting sekuel Cinta Indah bulan depan. Bukan dengan berlibur atau memanjakan diri di rumah. Istirahat yang dimaksud Sandra adalah menjalani pekerjaan lain di luar sinetron striping. "Masih ada utang syuting iklan dan pemotretan," ujarnya.
Empat bulan belakangan, waktunya lebih banyak habis di lokasi syuting. Sandra tidak mengeluh, apalagi kapok. Bagi dia, rasa lelah syuting kejar tayang merupakan konsekuensi dari doanya yang dikabulkan Tuhan. "Kalau aku mengeluh, berarti aku ngeluh sama rezeki yang sudah Tuhan kasih," katanya. (rie/ayi)
Sandra tentang Sandra
" Sandra lulus dari London School dengan IPK 3,89. "Nilai B cuma di mata kuliah komputer," ujarnya.
" Termasuk perempuan yang cuek dengan bentuk tubuh. Segala macam makanan dia lahap. Salah satu favoritnya adalah daging monyet dan ular. "Tapi, karena sekarang sudah masuk lingkungan entertainment, mau nggak mau harus jaga badan juga," katanya.
" Sandra sudah terbiasa menghadapi ular berbisa atau binatang melata lainnya yang berkeliaran di sekitar rumahnya di Bangka Belitung. Tapi, ada satu binatang yang dia kurang suka. Yakni, kucing. "Soalnya, muka kucing kayak ngajak berantem gitu," tukasnya.
" Dulu, paling tidak seminggu sekali, Sandra pergi ke salon untuk merawat kulit atau rambutnya. Namun, karena sibuk, dia tidak bisa lagi. "Sekarang ke salonnya paling kalau ada infotainment yang mau wawancara," ujarnya. (rie)
http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=329734
Jumat (7/3), waktu baru menunjukkan pukul 07.00. Namun, semua orang di sebuah rumah Jalan Selat Sunda, Kav. TNI-AL, Duren Sawit, Jakarta Timur, itu sudah tampak kelelahan.
Sutradara, kamerawan, dan beberapa kru sibuk dengan pengambilan gambar di ruang tengah. Sebagian kru lainnya "curi-curi" waktu istirahat sekenanya. Ada yang merebahkan tubuhnya di sofa. Ada pula yang sekadar duduk-duduk di halaman.
Syuting kejar tayang memang sangat menguras tenaga. Produksi Cinta Indah setiap hari biasanya dimulai pukul 21.00 dan baru akan selesai pada siang keesokan hari. Begitu terus setiap hari selama empat bulan belakangan. "Sebentar ya, Mas," ucap Sandra Dewi menghampiri Jawa Pos yang duduk di ruang depan.
Rupanya, setelah pengambilan gambar di ruang tengah itu, masih ada beberapa scene yang harus diselesaikan Sandra. Satu setengah jam berlalu, set kamera dan lighting dipindah ke jalan di depan rumah untuk pengambilan gambar berikutnya.
Matahari semakin tinggi, Sandra terlihat semakin tidak kuasa membohongi kantuk yang menggelayuti matanya. Sesekali dia menguap, mempertegas lelah yang dia rasakan.
Tapi, ekspresi kuyu itu mendadak lenyap begitu sutradara menginstruksi Sandra untuk bersiap-siap. Di depan kamera, dia langsung konsentrasi masuk kembali ke karakter Indah. Diam sebentar sambil menundukkan kepala -entah apa yang dia pikirkan- begitu mengangkat dagu, air mata terlihat sudah mengalir deras di pipinya. Scene tersebut rupanya memang menceritakan kesedihan karena rasa kehilangan yang mendalam pada diri Indah.
Sandra mengaku secara khusus mengerahkan kemampuan dan tenaganya untuk syuting terakhir sinetron yang melejitkan namanya itu. Hampir seluruh scene menghadapkan Sandra pada adegan-adegan yang melelahkan. Berlari, bersembunyi di semak-semak, hingga dialog mellow yang sangat menguras air mata.
"Biasanya, memang adegan nangis terus. Tapi, yang terakhir ini benar-benar pol-polan. Teriak-teriak juga. Capek banget," tutur pemilik nama lengkap Monica Nicholle Sandra Dewi Gunawan Basri tersebut.
Dara kelahiran Pangkal Pinang, 18 Agustus 1983 itu merasa lega karena bisa menyelesaikan produksi sinetron yang juga dibintangi Anjasmara tersebut hingga selesai. Tapi, dia juga sedih karena harus berpisah dengan pemain dan kru di lokasi syuting.
"Sudah seperti saudara. Susah senang bareng. Selama ini kan, aku lebih sering sama mereka daripada sama keluarga. Rencananya, 15 Maret nanti ada acara perpisahan," papar gadis yang mengaku sudah tiga tahun ini jomblo tersebut.
Selepas syuting kejar tayang itu, Sandra mengaku ingin istirahat sebelum memulai syuting sekuel Cinta Indah bulan depan. Bukan dengan berlibur atau memanjakan diri di rumah. Istirahat yang dimaksud Sandra adalah menjalani pekerjaan lain di luar sinetron striping. "Masih ada utang syuting iklan dan pemotretan," ujarnya.
Empat bulan belakangan, waktunya lebih banyak habis di lokasi syuting. Sandra tidak mengeluh, apalagi kapok. Bagi dia, rasa lelah syuting kejar tayang merupakan konsekuensi dari doanya yang dikabulkan Tuhan. "Kalau aku mengeluh, berarti aku ngeluh sama rezeki yang sudah Tuhan kasih," katanya. (rie/ayi)
Sandra tentang Sandra
" Sandra lulus dari London School dengan IPK 3,89. "Nilai B cuma di mata kuliah komputer," ujarnya.
" Termasuk perempuan yang cuek dengan bentuk tubuh. Segala macam makanan dia lahap. Salah satu favoritnya adalah daging monyet dan ular. "Tapi, karena sekarang sudah masuk lingkungan entertainment, mau nggak mau harus jaga badan juga," katanya.
" Sandra sudah terbiasa menghadapi ular berbisa atau binatang melata lainnya yang berkeliaran di sekitar rumahnya di Bangka Belitung. Tapi, ada satu binatang yang dia kurang suka. Yakni, kucing. "Soalnya, muka kucing kayak ngajak berantem gitu," tukasnya.
" Dulu, paling tidak seminggu sekali, Sandra pergi ke salon untuk merawat kulit atau rambutnya. Namun, karena sibuk, dia tidak bisa lagi. "Sekarang ke salonnya paling kalau ada infotainment yang mau wawancara," ujarnya. (rie)
http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=329734
Tidak ada komentar:
Posting Komentar