22 Maret 2008

Rano "Si Doel" Karno Resmi Wakil Bupati


Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah (kanan) melantik Bupati Tangerang Ismet Iskandar (kiri) dan Rano Karno (tengah) di ruang Paripurna DPRD Kabupaten Tangerang, Tigaraksa, Banten, Sabtu (22/3). SP/Ruht Semiono

TANGERANG] Pasangan Ismet Iskandar dan Rano Karno yang dikenal sebagai pemeran "Si Doel" dalam sinetron "Si Doel Anak Sekolahan", hari ini resmi menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tangerang. Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah melantik pasangan itu mengatasnamakan Presiden Republik Indonesia.

Pelantikan berlangsung pada Sabtu (22/3) sekitar pukul 09.00 WIB, di ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tangerang. Bupati dan Wakil Bupati Tangerang dilantik untuk masa jabatan 2008-2013. Setelah acara pelantikan diadakan pengambilan sumpah jabatan.

Dalam sumpahnya, Ismet dan Rano berkewajiban menjalankan roda pemerintahan daerah Tangerang dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, dan juga menjalankan segala UU. Pasangan itu berjanji untuk berbakti pada masyarakat, nusa, dan bangsa.

Dalam sambutannya, Atut mengatakan, Ismet dan Rano diharapkan membawa manfaat yang berguna bagi masyarakat, khususnya warga Tangerang.

Dia juga meminta, seluruh polemik yang terjadi selama Pilkada berlangsung hendaknya dihilangkan, karena bupati yang terpilih sudah berjalan sesuai dengan aturan. Ia mengatakan, Kabupaten Tangerang hari ini dan besok lebih bagus dari sebelumnya, dan berharap bupati dan wakil bupati baru dapat menjalankan roda pemerintahan dengan baik.

Ismet dan Rano unggul dengan meraih 731.865 suara atau (56,4 persen). Mereka mengalahkan pasangan Usamah-Habib Ali Alwi yang memperoleh 59.866 suara (4,61 persen), dan pasangan Jazuli Djuwaeni-Airin Rachmi Diany sebanyak 505.895 suara (38,99 persen).

Konflik Atut dan Marissa

Sementara itu, Marissa Haque datang dengan suaminya Ikang Fauzi untuk mengikuti acara pelantikan. Marissa duduk di bagian keluarga Ismet dengan menggunakan kebaya hijau muda. Dia terlihat begitu tenang. Kehadiran Marissa mengundang perhatian pengunjung, apalagi saat ini Marissa dan Atut tengah terlibat konflik di Polda Metro Jaya. Kasus itu terkait laporan Marissa soal dugaan Atut menggunakan ijazah palsu.

Marissa langsung "ditodong" pertanyaan sejumlah wartawan, termasuk adanya tuntutan dari mahasiswa Universitas Borobudur.

Marissa tidak mempermasalahkan hal itu. Dia menyatakan, tidak mau meminta maaf pada masyarakat karena merasa tidak bersalah. "Mahasiswa tersebut dipakai untuk mendemo saya," ujarnya.

Ditambahkan, yang dia permasalahkan adalah ketika Ratu Atut dilantik menjadi Wakil Gubernur sebelum dia menjabat sebagai gubernur. Saat itu dia menggunakan ijazah SMU. Sedangkan perkuliahan eksekutif selama 2,5 tahun. "Saya ingin mewujudkan keadilan," tutur Marissa.

Marissa menekankan, seharusnya mahasiswa Universitas Borobudur meminta maaf kepada saya, karena melakukan pembohongan publik. "Universitas tersebut dipakai namanya untuk melakukan kebohongan sebagai syarat untuk menjadi gubernur," katanya. Menanggapi pernyataan Marissa itu, Ratu Atut mengatakan, "Semuanya diserahkan kepada pengacaranya."--Suara Pembaruan, 22/3/2008

Tidak ada komentar: