Museum Satria Mandala, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (23/2), yang biasanya sepi mendadak ramai. Ribuan manusia datang mencoba mengadu peruntungannya dengan mengikuti audisi ajang pencarian bakat menyanyi Mama Mia dan StarDut musim ke-2 yang diselenggarakan stasiun televisi Indosiar.
Mereka yang datang kebanyakan berasal dari kalangan remaja putri dan ditemani ibu mereka. Ada juga yang ditemani kedua orangtua, adik atau kakak. Audisi juga diramaikan dengan kehadiran anak-anak kecil dan balita. Belum lagi para pedagang yang memadati jalan mulai dari luar gerbang museum hingga ke dalam.
Sekitar 3.000 ribu orang mengantre untuk dapat mengikuti audisi Mama Mia dan 2.500 orang untuk mengikuti StarDut selama dua hari audisi di Jakarta (23/2). Membludaknya peminat ini disebabkan berbagai faktor, antara lain,digabungnya audisi dua kontes nyanyi tersebut.
Menurut Humas Indosiar Gufroni Sakaril, audisi Mama Mia dan StarDut dilaksanakan bersamaan karena konsep penyeleksiannya serupa. Pendaftar yang telah meregistrasikan diri menunggu untuk diseleksi dari ribuan pendaftar lainnya.
"Konsepnya kan sama saja, registrasi, masuk ruang juri filter, jika lulus lanjut ke ruang juri supervisi, kemudian jika lulus, audisi berikutnya di ruang juri profesional. Kalau sampai seramai ini, saya juga kaget sekaligus senang melihat animo masyarakat yang luar biasa seperti ini," tutur Gufroni ditemui SP.
Mereka yang datang kebanyakan berasal dari kalangan remaja putri dan ditemani ibu mereka. Ada juga yang ditemani kedua orangtua, adik atau kakak. Audisi juga diramaikan dengan kehadiran anak-anak kecil dan balita. Belum lagi para pedagang yang memadati jalan mulai dari luar gerbang museum hingga ke dalam.
Sekitar 3.000 ribu orang mengantre untuk dapat mengikuti audisi Mama Mia dan 2.500 orang untuk mengikuti StarDut selama dua hari audisi di Jakarta (23/2). Membludaknya peminat ini disebabkan berbagai faktor, antara lain,digabungnya audisi dua kontes nyanyi tersebut.
Menurut Humas Indosiar Gufroni Sakaril, audisi Mama Mia dan StarDut dilaksanakan bersamaan karena konsep penyeleksiannya serupa. Pendaftar yang telah meregistrasikan diri menunggu untuk diseleksi dari ribuan pendaftar lainnya.
"Konsepnya kan sama saja, registrasi, masuk ruang juri filter, jika lulus lanjut ke ruang juri supervisi, kemudian jika lulus, audisi berikutnya di ruang juri profesional. Kalau sampai seramai ini, saya juga kaget sekaligus senang melihat animo masyarakat yang luar biasa seperti ini," tutur Gufroni ditemui SP.
Oleh karena itu, panitia menggelar audisi selama dua hari, sehingga mereka yang tidak mendapat kesempatan di hari pertama dapat ditangguhkan di hari kedua. Meski 5.500-an orang yang mendaftar, panitia hanya akan mengambil masing-masing 100 orang untuk sampai ke ruang juri profesional.
Pre-eliminasi akan menyisihkan 50 orang, dan menetapkan 50 orang lainnya masuk babak berikut. Setelah itu, untuk konser dan memulai program mengudara di televisi, panitia hanya meloloskan 13 orang terpilih. "Antusiasme masyarakat yang tinggi membuat Indosiar ingin mengulang kesuksesan keduanya untuk tayangan Mama Mia dan StarDut. Selain itu, rating dua tayangan ini juga tinggi," ujar Gufroni.
Untuk menampung animo masyarakat yang luar biasa, audisi Mama Mia dan StarDut dilaksanakan di dua kota, Jakarta dan Surabaya, selama dua hari, 23 - 24 Februari 2008. Namun, animo masyarakat Surabaya tidak sebesar di Jakarta. Hal ini terlihat dari jumlah pendaftar yang mengikuti audisi di Surabaya. Data yang diberikan Gufroni menyebut, jumlah peserta audisi di Surabaya tidak lebih dari 1.000 orang. Maklum, lanjut dia, banyak orang daerah justru mendaftar di Jakarta.
Antre Lebih Awal
Meski registrasi peserta baru dibuka pukul 09.00 WIB, pendaftar sudah mulai berdatangan pukul 05.00 WIB. Maklum saja, tidak sedikit pendaftar yang datang dari luar Jakarta seperti, Tangerang, dan Bandung. Ariyanti (41) dan putrinya Resiana Karnella (15) misalnya, mereka datang dari Bandung, Jawa Barat, dan tiba di Jakarta sebelum pukul 06.00 WIB.
Ariyanti mendaftarkan Resiana untuk mengikuti audisi Mama Mia. Bagi Ariyanti, pengalaman mengantre mengikuti audisi kontes adu suara ini pertama kali dia rasakan. Demi anak, dia mengaku, rela berdesakan dan menunggu berjam-jam.
"Namanya juga usaha. Butuh pengorbanan pastinya. Saya sih enjoy saja, demi anak. Kebetulan anaknya memang niat. Saya cuma menyesalkan banyak pendaftar yang tidak tertib, jadinya main desak-desakan dan dorong-dorongan," tutur Ariyanti yang sedang menunggu giliran masuk ke ruang juri filter.
Lain Ariyanti lain pula Arifin Silaen (38). Arifin datang bersama istri dan seorang putrinya, Febrina Sri Handayani (16), mengikuti audisi StarDut. Meski berangkat lebih awal dari kediaman mereka di Tangerang, Banten, pukul 04.00 WIB, tetap saja Arifin terpaksa mengantre. Alhasil, Febrina mendapat nomor urut ke-100. [CNV/N-4]
Sumber: Suara Pembaruan, Selasa, 26 Februari 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar