05 Februari 2008

Panduan Menonton TV (2)

Kiat Menyikapi Siaran Iklan Televisi

Banyak iklan komersial menerpa kita. Kapan pun dan dimana pun. Iklan dikatakan manjur, bila pesannya mampu mengubah kesadaran konsumen, dari tak butuh dan tak ingin, dan setelah melihat iklan seolah ia sangat perlu dan harus membeli produk yang ditawarkan iklan.

Melalui layar televisi, banyak penonton yang dipedaya oleh ratusan bahkan ribuan tayangan iklan komersial. Bagaimana pun, daya dukung finansial (keuangan) penonton televisi tidak akan kuasa mengimbangi guyuran tiada henti siaran iklan televisi.

Oleh karena itu, penonton televisi perlu cerdas mensikapi bombardir iklan komersial agar tak terjebak membeli produk tidak berguna.

Sejumlah pertanyaan berikut bisa membantu penyadaran kita. Berkat kemampuan analisis pribadi, Anda mungkin akan terperanjat dengan pesan dan makna yang kerap tidak disadari kehadirannya.
(1) Apakah tampilan umum iklan? Perasaan apa yang hendak diraih? Bagaimana iklan mengembangkannya?
(2) Bagaimana komponen dan elemen tayangan iklan dirangkai? Apa kaitannya antara elemen visual, elemen suara, elemen teks?
(3) Apa yang mau diceritakan iklan?
(4) Berapa lama (detik) durasi iklan? Apa yang ditonjolkan dalam durasi iklan?
(5) Tanda dan simbol apa yang kita peroleh? Dengan perolehan itu pemasang iklan berharap apa kepada kita selaku penonton?
(6) Bila iklan menampilkan sosok (lelaki, perempuan, anak, binatang), seperti apakah mereka itu? Apakah menonjolkan ekspresi wajah, pose, gaya rambut, usia, kelamin, ras, pekerjaan, atau yang lainnya?
(7) Latar belakang, jalan cerita, atau plot apa yang diungkapkan? Apakah kaitan latarbelakang pesan dengan kepentingan kita selaku konsumen?
(8) Tema iklan apa yang kita peroleh? Kegigihan, kemudahan, hemat, kepraktisan, atau apa?
(9) “Bahasa” macam apa yang diutamakan? Apakah iklan bersifat informatif, menyentuh emosional? Dan, cara apa yang dipilih iklan tersebut (humor, testimoni, perbandingan)?
(10) Perhatikan dimensi sosiologis, politis, ekonomi, dan kultural apa yang mencuat dari iklan? Sebuah iklan tentang telepon genggam, tanpa disadari mencerminkan dominasi seksual pria saat materi iklan menggambarkan bentuk telepon seluler bak tubuh molek perempuan.—

Tidak ada komentar: