Dongkrak Sukses dengan Banyak Bintang Tamu
Stasiun televisi swasta Trans TV merayakan kesuksesan salah satu tayangannya yang berjudul Suami-Suami Takut Istri (SSTI). Komedi situasi (komsit) yang mengangkat cerita berdasarkan fenomena sehari-hari tersebut akan segera mencapai episodenya yang ke-100 pada Jumat, 29 Februari 2008. Agar lebih meriah, SSTI kelak menampilkan banyak bintang tamu.
Bertempat di Planet Hollywood Jakarta Selatan (25/2), Trans TV bersama dengan rumah produksi yang menangani komsit tersebut, Multivision Plus, mengadakan acara potong tumpeng dalam rangka mensyukuri kesuksesan SSTI yang telah tayang selama 20 minggu berturut-turut.
Komedi situasi SSTI mengisahkan kehidupan rumah tangga di sebuah kompleks perumahan. Berbagai konflik rumah tangga dan sosial mewarnai kehidupan lima pasangan yang semuanya menggambarkan dominasi para istri. Setiap pasangan dilengkapi latar belakang suku yang berbeda-beda. Padang, Jawa, Batak, Betawi, dan Sunda.
Namun, konsep cerita dan permasalahan yang diangkat dalam SSTI tidak selalu tentang perseteruan suami-istri dalam rumah tangga. Sutradara SSTI, Sofyan DeSurza mengatakan, karyanya tersebut juga mengangkat permasalahan yang tengah terjadi di tengah masyarakat. Misalnya, SSTI pernah mengangkat masalah flu burung, banjir, pemadaman listrik, Imlek, Valentine, bahkan persoalan politik dan agrobisnis.
"Dengan mengangkat konflik sehari-hari, Kami memiliki target konsep cerita yang sengaja diarahkan agar masyarakat dapat dengan mudah menangkap dan mengaktualisasikan nilai-nilai moral yang terkandung dalam setiap cerita," papar Sofyan.
Kurang lebih 20 minggu dihabiskan untuk mencapai episode ke-100 sitkom SSTI, dan setiap episodenya pun mengalami pengembangan ide cerita, seperti dituturkan oleh produser pelaksana SSTI, yang juga artis sinetron, Anjasmara.
Anjasmara yang bekerja untuk rumah produksi Multivision Plus berharap, SSTI akan dapat mencapai episode ke- 1.000. Oleh karena itu, seperti dikatakan Anjasmara, agar penonton tidak bosan dengan ide cerita dan konsep yang ditawarkan, ke depan, SSTI akan menambah bintang tamu untuk ikut meramaikan setiap episodenya.
Skenario SSTI ditulis oleh tim dari Tiga Pena yang juga dipimpin oleh Sofyan. Dalam penulisan skenario, dia menjelaskan, agar tidak monoton, ide-ide yang diambil akan beranjak ke hal-hal lain yang lebih menarik.
Programming Director Trans TV, Ferisko, yang juga hadir dalam perayaan 100 episode SSTI hari itu berharap sitcom tersebut semakin disukai penonton dan dapat memberikan pesan yang baik kepada masyarakat. [WWH/U-5]
Bertempat di Planet Hollywood Jakarta Selatan (25/2), Trans TV bersama dengan rumah produksi yang menangani komsit tersebut, Multivision Plus, mengadakan acara potong tumpeng dalam rangka mensyukuri kesuksesan SSTI yang telah tayang selama 20 minggu berturut-turut.
Komedi situasi SSTI mengisahkan kehidupan rumah tangga di sebuah kompleks perumahan. Berbagai konflik rumah tangga dan sosial mewarnai kehidupan lima pasangan yang semuanya menggambarkan dominasi para istri. Setiap pasangan dilengkapi latar belakang suku yang berbeda-beda. Padang, Jawa, Batak, Betawi, dan Sunda.
Namun, konsep cerita dan permasalahan yang diangkat dalam SSTI tidak selalu tentang perseteruan suami-istri dalam rumah tangga. Sutradara SSTI, Sofyan DeSurza mengatakan, karyanya tersebut juga mengangkat permasalahan yang tengah terjadi di tengah masyarakat. Misalnya, SSTI pernah mengangkat masalah flu burung, banjir, pemadaman listrik, Imlek, Valentine, bahkan persoalan politik dan agrobisnis.
"Dengan mengangkat konflik sehari-hari, Kami memiliki target konsep cerita yang sengaja diarahkan agar masyarakat dapat dengan mudah menangkap dan mengaktualisasikan nilai-nilai moral yang terkandung dalam setiap cerita," papar Sofyan.
Kurang lebih 20 minggu dihabiskan untuk mencapai episode ke-100 sitkom SSTI, dan setiap episodenya pun mengalami pengembangan ide cerita, seperti dituturkan oleh produser pelaksana SSTI, yang juga artis sinetron, Anjasmara.
Anjasmara yang bekerja untuk rumah produksi Multivision Plus berharap, SSTI akan dapat mencapai episode ke- 1.000. Oleh karena itu, seperti dikatakan Anjasmara, agar penonton tidak bosan dengan ide cerita dan konsep yang ditawarkan, ke depan, SSTI akan menambah bintang tamu untuk ikut meramaikan setiap episodenya.
Skenario SSTI ditulis oleh tim dari Tiga Pena yang juga dipimpin oleh Sofyan. Dalam penulisan skenario, dia menjelaskan, agar tidak monoton, ide-ide yang diambil akan beranjak ke hal-hal lain yang lebih menarik.
Programming Director Trans TV, Ferisko, yang juga hadir dalam perayaan 100 episode SSTI hari itu berharap sitcom tersebut semakin disukai penonton dan dapat memberikan pesan yang baik kepada masyarakat. [WWH/U-5]
Disalin dari Suara Pembaruan 28/2/2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar