19 Maret 2010

Choky Sitohang: Saya Akan Terjun ke Dunia Politik


Choky Sitohang bukan hanya sekadar pembawa acara televisi. Penggemarnya kini menanti penampilannya, seperti layaknya selebriti.

Choky memulai karier sebagai penyiar radio di Kota Bandung pada akhir tahun 1999 selama hampir tiga tahun. Di sanalah bakat public speaking anak muda itu pertama kali diasah. Tiga tahun kemudian dia hijrah ke Jakarta dan beralih profesi menjadi seorang jurnalis televisi. Saat itu, dia bergelut dengan liputan-liputan politik, hukum, dan sosial. Bahkan, dia sempat menjadi reporter di Istana Negara pada era Presiden Megawati Soekarnoputri.

Panggilan jiwanya sebagai presenter membuat dia meninggalkan dunia jurnalistik. Dia meraihnya dengan melewati berbagai proses casting, jatuh dan bangun dalam segala upaya menunjukkan bakat. Namanya kemudian berkibar seiring dengan kesuksesan program televisi yang diasuhnya.

Hello Bro Choky, bagaimana rasanya jadi seleb yang tiap hari selalu muncul di televisi? Di kalangan infotainment biasanya dikenal dunia gelap, bagaimana kamu menyikapinya? (Rimba Laut, Cinere)

Hello juga Bro Rimba Laut di Cinere. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan yang memberi saya kesempatan tampil di televisi setiap hari. Saya merasa bahagia dan bangga karena bisa melayani masyarakat lewat talenta saya. Di dunia showbiz atau hiburan ini saya merasa perlu menjaga prinsip-prinsip hidup, dengan menerapkan standar sesuai dengan iman kepercayaan saya dan nilai-nilai keluarga.

Siapa yang menjadi inspirasi hidupmu, terutama dalam menjalani karier sebagai presenter? Apakah ada kriteria tertentu untuk acara yang akan Anda bawakan?(Richka Hapriyani, Medan)

Jujur saya katakan, Tuhan telah menjadi inspirasi utama. Karena Beliau juga telah menghadirkan sosok-sosok inspiratif lain dalam kehidupan saya, seperti ayah dan ibu saya. Mereka telah menurunkan suatu contoh sikap dan teladan yang baik sehingga itu yang menjadi salah satu penggerak dalam diri saya ketika berjuang dalam karier dan hidup. Saya mengagumi hampir semua presenter senior di Indonesia, dimulai dari era Om Bob Tutupoly sampai generasi persis di atas saya. Saya banyak belajar dari mereka.

Karena begitu banyaknya pilihan jenis acara televisi, tentu saya memilih program yang sesuai dengan karakteristik dan kapasitas saya sebagai host.

Ito Choky, saya menyukai Anda karena sejak awal penampilan di acara musik televisi swasta, Anda terlihat begitu bersemangat setiap membawakan acara. Bagaimana Anda mempertahankan semangat dan stamina seperti demikian? Saya salut kepada Anda, Bang Choky....(Evelin Sarmauli Arta Siagian, Bandung)

Ito Evelin yang saya kasihi, terima kasih atas pujiannya ya. Saya orang yang menjaga pola hidup sehat. Saya makan makanan bergizi dan menyeimbangkannya dengan olahraga serta istirahat cukup. Memang kadang ketika jadwal shooting sedang padat-padatnya, tidur pun kurang. Namun, asupan suplemen, di antaranya madu, sangat menunjang stamina saya.

Di atas semuanya itu, saya telah melatih jiwa dan pikiran saya untuk bersyukur dan tetap bersemangat menjalani pekerjaan ini. Karena Tuhan sudah menyediakan jalan bagi saya dan memperlengkapi saya dengan segudang talenta untuk melayani. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak bersemangat dalam hidup!

Menurut Choky, apakah rating sebuah acara merupakan hal paling penting bagi seorang host? Apa kriteria sukses membawakan sebuah acara bagi Choky? (Anastasia Yulianti, Semarang)

Bagi saya sebagai seorang host, kepuasan batin ketika membawakan sebuah acara adalah ibarat pohon yang ditanam di tepi aliran air. Selalu membawa kembali kesegaran bagi saya dan tetap bersemangat untuk melakukannya lagi pada shooting berikutnya. Selanjutnya, dari sisi idealis, sebuah senyuman dari seorang pemirsa loyal yang menyaksikan program kami seharusnya cukup memberi kami alasan untuk tetap menjalankan program ini.

Rating memang penting dan perlu karena itu menyangkut kredibilitas dan positioning suatu acara, juga pemasukan televisi lewat iklan yang berdampak pada kelanjutan program tersebut.

Sukses membawakan suatu acara bagi saya diukur dari dua hal: seberapa besar pertumbuhan dan perkembangan bakat yang saya punya; kemudian, respons masyarakat terhadap saya atau program yang saya bawakan.

Bagaimana sih caranya biar tetap bisa tampil ceria di depan televisi padahal mood-nya lagi jelek? (Marina Dian Sita Listyarini, Magelang)

Coba renungkan hal-hal baik yang pernah terjadi dalam diri Anda. Pikirkan hal-hal manis. Sesuatu yang positif harus ditanamkan dalam hati, dari situlah kekuatan Anda terpancar.

Choky, seberapa besar keinginan kamu untuk sukses? (Filing, Jakarta, xxxx@yahoo.com)

Keinginan saya untuk sukses adalah sebesar hati dan pikiran saya. Semua visi, misi, mimpi, cara mencapai sukses, dan peralatan yang saya miliki ada di dalam hati dan pikiran itu.

Saya bersyukur kepada Tuhan atas kesuksesan yang saya raih saat ini. Tetapi yang terbaik masih akan datang.

Katanya ingin jadi penyanyi, kapan direalisasikan? Banyak penggemarmu sudah menunggu, kapan rencana menikah? Andriyani, Jakarta)

Saat ini saya masih berkonsentrasi pada lima program reguler televisi dan masih mencari kesempatan untuk menyelesaikan lagu-lagu baru ciptaan seorang teman. Mohon dukungan doanya ya agar karya saya di bidang tarik suara nantinya boleh diterima juga oleh masyarakat.

Bila waktunya tepat, saya akan umumkan rencana pernikahan saya.

Apakah Choky mempunyai pengalaman atau topik yang menarik ataupun most memorable quotes dari Mario Teguh selama menjadi pembawa acara Mario Teguh The Golden Ways?(Lisa Novianty Salim, Medan)

Selama beberapa bulan membawakan acara Mario Teguh Golden Ways, saya banyak mendapatkan pencerahan. Salah satu quote yang saya ingat adalah ketika Pak Mario mengingatkan kita betapa besarnya Tuhan yang menciptakan dan mengasihi kita. Dan karena Tuhan itu besar, maka jangan minta yang kecil-kecil atau sedikit-sedikit. Mintalah yang besar kepada Beliau yang setia memberi sesuai dengan kemurahan hati-Nya. Tugas kita adalah menjadi pribadi yang pantas menerimanya. Super sekali Pak Mario! He-he-he.

Apa yang telah kamu lakukan untuk menjadi presenter ternama seperti sekarang ini? Latihan apa yang kamu jalani? Zulherman Syafril, Payakumbuh, Sumbar)

Saya menghargai setiap daya dan upaya saya dan belajar dari proses yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup saya sampai sekarang.

Saya melatih lidah saya untuk mengucapkan kata-kata, melatih body gesture sesuai dengan karakter dan pembawaan saya, membuka wawasan terhadap segala hal yang baik dan membangun untuk dijadikan sebagai referensi perbendaharaan kata. Saya juga melatih kepekaan hati saya untuk lebih berempati terhadap orang dan lingkungan.

Apa resep Bang Choky sehingga bisa menjadi presenter terkenal seperti pada saat ini? (Efraim Surbakti, Bandung)

Berlatih menjadi seorang public speaker yang baik; konsisten dalam latihan tersebut; membawa kebiasaan baik dalam setiap latihan ke "arena pertandingan" sesungguhnya; sabar dalam menanti momentum untuk dipromosikan; dan yang terpenting adalah memiliki kerendahan hati dalam melakukan kesemuanya itu.

Dari sekian peserta Take Me/Him Out yang sukses mendapatkan pasangan, apakah sudah ada yang menikah? (Sri Suharyaningsih, Tanjung Pinang, Kepri)

Setahu saya saat ini baru ada beberapa pasangan yang baru akan menikah. Saya bersyukur pertemuan pasangan-pasangan tersebut di program kami melahirkan sebuah komitmen ke jenjang yang lebih tinggi.

Aku mau tanya sama Bang Choky nih: kapan menikah? Minta alamat e-mail/Facebook Abang dong. (Kamisah H, Medan)

Halo Kamisah. Jika saatnya sudah tepat, saya akan mengumumkan kapan akan menikah. Anda dapat berkomunikasi dengan saya lewat Twitter: @VictorySitohang. Alamat Facebook saya: chokysitohangfull. Di luar itu alamat yang lainnya palsu. Saya jarang membuka Facebook dan lebih sering berkomunikasi dengan fans lewat Twitter.

Choky, setiap acara televisi pasti ada jenuhnya, begitu juga TMO dan THO yang mulai kalah aura oleh TCO sendiri. Apa upaya membuat kedua acara tersebut lebih segar dan bervariasi sehingga umurnya bisa lebih panjang? (Utus Indrawati, Bandung)

Tim Indosiar dan Fremantle Media terus berupaya memunculkan suatu kreativitas baru lewat penampilan para peserta dengan menggali potensi yang mereka miliki, memodifikasi materi acara secara keseluruhan, menampilkan gimmick-gimmick baru dalam tiap adegan.

Selama Anda menjadi presenter Take Me/Him Out, sempat terpikir tidak untuk menjadi peserta? (Diah Marliati A Soeradiredja, Tebet, Jakarta Selatan)

Ha-ha-ha, sempat terpikir juga sih seandainya saya tidak jadi pembawa acaranya dan masih single, mungkin saya akan mencoba bergabung dengan Take Me/Him Out, melihat kans untuk promosi diri cukup besar di acara ini.

Apakah ada keinginan Choky untuk merangkap profesi menjadi anggota Dewan seperti banyak artis lain? Bagaimana pendapat Choky tentang kinerja para artis yang menjalankan dua profesinya secara bersama-sama, sebagai wakil rakyat dan hiburan? (Miranti Riski Wardani, Sepanjang – Sidoarjo)

Saat ini saya lebih berkonsentrasi di dunia entertainment. Mungkin setelah menyelesaikan studi saya di jurusan komunikasi politik, dan jika waktunya sudah tepat di masa yang akan datang, saya akan terjun ke dunia politik.

Menurut saya, kapasitas orang berbeda-beda. Ada yang sanggup membagi konsentrasinya di dua bidang pekerjaan atau bahkan lebih, dan ada pula yang hanya mampu berkonsentrasi di satu bidang. Apa pun pilihan seseorang, hendaknya yang terbaiklah yang dia berikan dalam pengabdiannya kepada Tuhan dan masyarakat di Republik ini. Jangan sia-siakan panggilan itu. -- http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/19/0326269/saya.akan.terjun.ke.dunia.politik

Tidak ada komentar: