08 Maret 2010

Baca Berita secara Online Makin Populer Dibanding Koran

Berita yang disajikan secara online di internet, semakin populer dibandingkan membaca koran di Amerika Serikat, berdasarkan sebuah survei. Hal itu tercatat sebagai hal populer ketiga dari bentuk berita, setelah siaran televisi lokal dan nasional. Demikian diungkapkan para peneliti dari Pew Research Center.

"Kesadaran untuk mengamati berita menjadi kapan saja, dimana saja dengan alat apa saja bagi orang yang ingin senantiasa menerima informasi," ujarnya.

Koran-koran di Amerika Serikat dan Inggris semakin banyak yang mengalami kesulitan keuangan, sehingga banyak yang kemudian mempelajari kemungkinan untuk memiliki atau berpindah secara online.

Survei menunjukkan, penyedia layanan berita seperti Google News dan AOL merupakan situs yang paling banyak dibuka, termasuk CNN dan BBC.

Perubahan Kebiasaan

Sekitar 61 persen dari dari para partisipan mengatakan, mereka memperoleh berita secara online, dibandingkan dengan 78 persen dari siaran televisi lokal dan 71 persen dari siaran televisi nasional.

Sementara itu, 54 persen mengatakan mereka mendengar program berita dari radio di rumah atau di mobil.

Lebih dari 90 partisipan menggunakan lebih dari satu cara untuk memperoleh berita dan 57 persen mengaku membuka 2-5 situs berita dan menggabungkan informasi itu menjadi satu, ditemukan survei itu.

Edisi terakhir dari versi cetak Seattle Post-Intelligencer dijual terakhir pada bulan maret. "Para warga Amerika telah menjadi pelahap berita secara online dan offline, namun dengan batasan," ujar Pemimpin dari Pew Research Center Project, Amy Mitchel.

"Mereka umumnya tidak memiliki satu situs favorit namun juga bukan berarti mereka mencari tanpa tujuan. Biasanya para pembaca situs berita online secara reguler akan menuju beberapa situs yang berbeda," ujar Amy.

Survei itu juga mengatakan, pembaca koran regular, baik lokal ataupun nasional seperti New York Times, merosot hingga 50 persen.

Peralihan Media

Raja Media sekaligus Pemimpin dari News Corp, Rupert Murdoch mengatakan akan menutup London Paper dan mengumukan grup tersebut akan berubah menjadi situs online.

Grup itu juga memiliki  the Sun, the Wall Street Journal dan New York Post serta Fox dan Sky.
Koran-koran di dua belahan benua Atlantik kini mengalami masa sulit, seiring dengan semakin menurunnya belanja iklan dan semakin banyaknya para pembaca yang beralih ke internet.

The Seattle Post-Intelligencer merupakan salah satu yang ditutup tahun lalu, sementara itu Chicago Tribune dan San Francisco Chronicle telah melakukan pemutusan hubungan kerja besar-besaran.

Pada tahun 2009, Daily Mail dan General Trus melakukan PHK hingga 1.000 orang untuk koran regional Northcliffe Media yang mempublikasikan sekitar 100 koran di England dan Wales.

Murdoch menuduh, perusahaan seperti Google telah mengambil keuntungan jurnalisme dengan pemasukan iklan dengan memberikan tautan pada pembaca terhadap artikel.

The New York Times akan mulai memberlakukan pembayaran untuk akses di situsnya mulai tahun 2011. Red/RG dari BBC dan Republika - http://www.kpi.go.id/?etats=detail&nid=1804 Selasa, 2 Maret 2010

Tidak ada komentar: