11 Oktober 2009

Perempuan Cantik di Mata Choky

KOMPAS/ARBAIN RAMBEY

Lusiana Indriasari dan Budi Suwarna - Tidak ingin mempermalukan orang. Itulah prinsip yang selalu dipegang teguh Choky Sitohang (27). Ketika membawakan acara "Take Me/Him Out", tidak ada perempuan yang tidak cantik di mata Choky.

Anda cantik sekali malam ini" atau "penampilan Anda luar biasa hari ini". Begitulah cara Choky menyapa perempuan peserta Take Me/Him Out (TMO) yang disiarkan stasiun Indosiar. Perempuan mana yang tidak tergetar dengan sapaan Choky ini.

Bagaimana tidak tergetar pula kalau saat menyapa Choky menatap lekat perempuan di hadapannya. Ia pun seperti tersihir dengan kecantikan si perempuan tadi. Sikap Choky ini terkadang membuat peserta tersipu malu.

Menurut Choky, pujian yang dia lontarkan terhadap peserta TMO ini bukanlah rayuan gombal yang sudah diskenariokan. Kata Choky, sapaan itu adalah bentuk penghargaan terhadap perempuan yang keluar dari hati nuraninya.

"Apa pun kondisinya, setiap orang pasti memiliki kelebihan. Bagi saya, perempuan itu cantik bila ia punya senyum dan rasa percaya diri," kata Choky. Menurut Choky, menjadi presenter yang baik harus bisa menghargai setiap lawan bicaranya dan bukan menjadikan kelemahan seseorang sebagai bahan banyolan.

Dunia Choky adalah dunia presenter. Sejak remaja, ia mendambakan bisa menjadi penyiar di televisi. Meski akhirnya ia kuliah di Fakultas Hukum Universitas Parahyangan, Bandung, Choky tidak pernah beringsut dari impiannya itu.

Kuliah tersebut tidak dia selesaikan. Dia kemudian kuliah lagi di Universitas Bung Karno, Jakarta.

Belakangan bangku kuliah ia tinggalkan dan ia memilih melamar pekerjaan di Lativi (stasiun televisi ini sudah tidak ada) untuk membantu ekonomi keluarga. "Saya melamar menjadi presenter, tetapi malah keterima menjadi reporter," kata Choky mengenang pengalamannya tahun 2002. Sebelum di Lativi, Choky juga pernah menjadi penyiar radio Oz Bandung.

Pengalaman menjadi reporter televisi dianggapnya sebagai pengayaan diri. Dari pengalamannya meliput berita-berita kriminal, politik, dan sosial, Choky mengaku bisa memahami kesulitan yang dihadapi setiap orang.

"Mungkin dari situ saya akhirnya bisa mengembangkan sikap simpati setiap berhadapan dengan orang," tutur anak sulung dari tiga bersaudara ini. Pengalaman hidup Choky yang dibesarkan di keluarga sangat sederhana juga menambah pengalaman hidupnya.

Ia lalu bercerita tentang masa kecilnya. Meski keluarganya sangat sederhana, Choky bersyukur karena keluarganya sangat solid. Ayah dan ibunya selalu akur meski ayahnya tidak bisa sepenuhnya menopang ekonomi rumah tangga. Ekonomi keluarga Choky lebih banyak ditopang ibunya yang mencari nafkah dengan menjahit baju.

Dari kesederhanaan itu, Choky ditempa untuk ikut mengurus kedua adik perempuannya, Cheryl (21) dan Chitra (14). Chitra, adik bungsu Choky, Chitra adalah penyandang down syndrome (DS).

Santai

Berbeda dengan penampilan Choky yang selalu flamboyan dengan jas dan dasi ketika berada di layar kaca, dalam keseharian Choky mengaku lebih senang tampil santai. Seperti ketika ditemui sebelum shooting TMO di Dome Ancol, Jakarta Utara, Choky datang dengan bercelana jins dan bersandal jepit. Kaus hitam membalut badannya yang kekar.

Setelah menjadi presenter terkenal, Choky sempat canggung ketika ia diuber-uber wartawan untuk diwawancara. Katanya, "Saya pernah menjadi wartawan dan tahu bagaimana rasanya menguber-uber narasumber."

Di dunia pertelevisian, Choky adalah presenter muda yang terbilang laris. Wajah gantengnya pernah menghiasi hampir semua televisi swasta di Indonesia. Dari acara kuis, musik, olahraga, reality show, hingga acara motivasi Mario Teguh Golden Ways pernah dibawakannya.

Ia juga kebanjiran tawaran menjadi pembawa acara di acara-acara off air yang diadakan perusahaan besar di Jakarta. Di luar itu, ia masih harus mengurus perusahaan barunya di bidang manajemen artis. "Saya setiap hari bekerja, tidak ada waktu istirahatnya," tutur Choky. Karena kelelahan pula, Choky pernah tumbang masuk rumah sakit karena sakit lever.

Salah satu acara yang sukses dibawakannya adalah TMO. Menurut produser acara ini, Ubey Sain, acara yang dibawakan Choky ini audience share-nya mencapai 30 persen. Artinya, pada jam tayang yang sama, acara ini ditonton 30 persen pemirsa televisi.

Dalam jajaran presenter Indonesia, posisi Choky bisa disejajarkan dengan presenter muda pendahulunya, seperti Muhammad Farhan, Ferdy Hasan, dan Nicko Siahaan. "Saya memilih menjadi presenter dengan gaya semiformal, serius tapi santai," ujar Choky, yang juga pernah main film berjudul Sang Dewi dan Suka Ma Suka.

Ada satu obsesi Choky yang belum tercapai. Ia mengaku ingin mencoba dunia tarik suara. Ia kini tengah mempersiapkan mini album yang lagu-lagunya digarap oleh teman- temannya sendiri. Ah Choky....

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/11/03132126/perempuan.cantik.di.mata.choky

Tidak ada komentar: