20 Juni 2009

Dibayar Lunas Kena 'Semprit' KPI

Reality show ini dinilai berlebihan mengeksploitasi orang miskin

''Setelah melihat dua kali tayangan Dibayar Lunas di RCTI, saya merasa sangat miris melihat kehidupan kaum miskin. Betapa kemiskinan mereka dieksploitasi dan dibuat seolah-olah sangat tragis. Ironisnya, acara dibuat sedemikian dramatik sehingga terkesan harga diri keluarga si miskin jatuh di mata tetangga sekitarnya.''

Begitulah surat pengaduan M Akbar, pemirsa asal Jakarta, yang ditujukan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. Surat pengaduan ini merupakan satu dari sekian banyak surat pengaduan atas penayangan program Dibayar Lunas. ''Saya mohon KPI mengkaji ulang izin penyiaran acara itu. Kalau memang RCTI ingin memberikan santunan kepada orang miskin, tidak usahlah pakai acara dimaksud. Bila perlu, isi acara diubah seperti acara Uang Kaget,'' sambung Akbar dalam suratnya. 

Atas dasar banyaknya surat pengaduan, juga pemantauan yang dilakukan KPI, akhirnya KPI mengeluarkan surat imbauan ke RCTI. Dalam surat yang ditandatanggani anggota Bidang Perizinan KPI Pusat, Bimo Nugroho Sekundatmo ini, Dibayar Lunas dinilai berlebihan mengeksploitasi orang miskin, ''Ini tidak mendidik dan tidak manusiawi,'' kata Bimo. Karena itu, KPI meminta RCTI untuk tidak berlebihan mengeksploitasi orang miskin.

Tak hanya ditujukan untuk acara Dibayar Lunas. KPI juga meminta RCTI agar lebih berhati-hati ketika menampilkan tayangan kehidupan rakyat miskin dalam reality show sejenis yang tayang di stasiun televisi ini.

Tak berniat mengeksploitasi
Menyusul dilayangkannya surat dari KPI ini, pihak RCTI berencana menggelar rapat dengan pihak Triwarsana selaku production house yang memproduksi program Dibayar Lunas. ''Kami akan melakukan rapat untuk membahas sajian materi,'' kata Gilang Iskandar, corporate secretary RCTI saat dihubungi Republika, Kamis (11/5).

Namun sebenarnya, kata Gilang, Dibayar Lunas sama sekali tak berniat mengeksploitasi kemiskinan. ''Program Dibayar Lunas betul-betul untuk melihat dan menguji seberapa besar orang bersedia membantu sesama,'' terang Gilang.

Dibayar Lunas merupakan reality show produksi Triwarsana yang hadir di RCTI setiap Sabtu dan Ahad, pukul 17.30 WIB. Program yang mulai tayang pada 9 Mei 2009 ini mengangkat permasalahan yang dihadapi sebagian orang ketika terpuruk dalam musibah. Semisal, ketika anaknya tergolek di ranjang rumah sakit, sang istri pun berada di rumah sakit usai melahirkan, sedangkan uang SPP anaknya yang lain telah menunggak selama beberapa bulan.

 Kepala rumah tangga mana pun akan pusing menghadapi keadaan seperti ini, apalagi ditambah dengan masalah utang yang belum terselesaikan. Bukan cuma belum terselesaikan, utang itu bahkan hampir mustahil untuk dilunasi.
Tim Dibayar Lunas lalu mendatangi orang yang sedang dalam kesulitan ini. Tentu saja, tim terlebih dahulu melakukan survei terhadap masalah yang dihadapi orang tersebut. Pada akhirnya, utang yang hampir mustahil terlunasi itu, mendadak bisa dibayar lunas!  rusdy nurdiansyah ... http://www.republika.co.id/koran/43/56265/I_Dibayar_Lunas_I_Kena_Semprit_KPI

Tidak ada komentar: