15 Juni 2008

Sinetron "Saya Jameela", Kisah Derita Kawin Kontrak

multivision plus - Sinetron �Saya Jameela�

Setelah menuai sukses lewat sinetron sarat air mata Cinta Indah, rumah produksi Multivision Plus kembali mencoba peruntungan dengan tayangan sinetron baru berjudul Saya Jameela. Sinetron ini sudah tayang di RCTI sejak 9 Juni 2008 setiap Senin -Minggu setiap pukul 21.00 WIB. Saya Jameela masih berisi kisah penderitaan tokoh utama.

Nama Sandra Dewi tetap diusung sebagai pemeran utama. Kali ini Sandra tidak hanya diharapkan mampu berkarakter melankolis, tetapi juga menunjukkan sifat berani. Dia memerankan tokoh Jameela, yakni sosok gadis desa yang menentang tradisi kawin kontrak.

"Pesannya tetap pada intinya, sebuah perkawinan harus didasarkan cinta. Kalau kawin kontrak itu lebih kepada materi, mengesampingkan kemanusiaan dan harga diri perempuan sebagai istri," kata salah satu sutradara Saya Jameela, Irwan Ibon.

"Cerita ini pemberontakan karakter orang-orang di daerahnya. Jameela satu-satunya wanita yang berani kabur dari desa. Jadi keberaniannya adalah berani lari dari desa," tutur Irwan menjelaskan penokohan pemeran utama.

Irwan menambahkan, ide pembuatan sinetron ini berangkat dari film layar lebar berjudul Kawin Kontrak. Film yang juga diproduksi oleh Multivision Plus itu mengisahkan tiga pemeran utama laki-laki yang mencari gadis desa untuk dikawin kontrak.

Dalam film itu, ungkap Irwan, tema kawin kontrak dipandang dari sudut tradisi itu sendiri. Sementara dalam sinetron ini, tema yang sama dilihat dari sisi perempuan yang mengalami kawin kontrak.

"Di layar lebar lebih ke komedi, mahasiswa sehabis ujian, senang, melihat cewek diajak kawin kontrak. Film lebih dilihat dari sudut pandang kawin kontraknya," ujar Irwan.

Konflik cerita dalam sinetron ini, jelas Irwan, akan memuncak pada pertemuan Jameela dengan pemeran lainnya setelah dia meninggalkan desanya. Selain itu, sinetron ini juga akan mengangkat beberapa tokoh anak yang diharapkan mewakili penonton untuk kalangan remaja.

"Konfliknya saya belum bisa meraba, tapi baru sampai sini. Evan yang suka sama dia di Jakarta, pengusaha muda. Al-Fathir juga pengusaha, akhirnya jadi konflik," tambah Irwan.

Tidak Beda

Irwan mengakui sinetron ini tidak berbeda dengan sinetron lain yang juga diputar saat ini. Unsur drama, katanya, masih kuat mendominasi alur cerita. Namun, nilai jual sinetron ini bisa dilihat dari para bintang yang cenderung berusia dewasa.

"Kami coba menawarkan drama keluarga, seperti Cinta Indah. Jadi tetap lebih dewasa. Selain itu, nama Sandra Dewi juga sedang naik daun," ungkap Irwan.

Irwan juga menjanjikan akan menampilkan keindahan gambar dalam sinetron ini. Suasana pedesaan Subang akan disisipkan dalam sejumlah adegan di film ini. Sisi sosial sosok Jameela juga akan mewarnai sinetron ini. [NCW/U-5]

http://www.suarapembaruan.com/News/2008/06/14/index.html

Tidak ada komentar: