28 Juni 2008

Peradaban Bertemu secara Online

Saat berkampanye untuk masa jabatan pertamanya sebagai presiden AS, Bill Clinton membuat berita utama ketika muncul sebagai bintang tamu di MTV pada 1992 dalam upaya mendapatkan suara pemuda Amerika. Kemunculan tersebut dianggap sebagai tonggak sejarah dalam hubungan politisi dengan media.

Dengan teknologi masa kini, Clinton mungkin juga akan punya blog sendiri, halaman Facebook dan saluran YouTube. Penerapan yang revolusioner semacam itu membuat internet menjadi media demokrasi utama, memungkinkan para pengunjung untuk secara langsung berkomunikasi dengan para pemimpin tanpa halangan geografis ataupun waktu.

Ratu Rania dari Jordania, tamu kehormatan pada acara Google Zeitgeist Conference pada pertengahan Juni di London, meluncurkan saluran YouTube sendiri (www.youtube.com/queenrania), April lalu.

Upaya YouTube Ratu Rania merupakan usaha sadar untuk meningkatkan dialog dan pemahaman antara dunia Arab dan muslim dengan Barat. ''Arab dan muslim berjuang setiap hari dengan bagaimana cara dunia melihat kita: realitas kita, sejarah, dan cara berpikir kita. Kita harus menghancurkan stereotip ini dan berbicara untuk diri kita sendiri, sehingga setiap orang memahami siapa kita dan nilai-nilai kita,'' jelas Ratu Rania.

''Dialog merupakan cara terbaik untuk mencapai ini, dan YouTube membantu perkembangan percakapan tentang toleransi, rasa kasih sayang, dan pemahaman yang diperlukan. Apa yang saya lihat di YouTube saat ini merupakan bentuk ideal dari dialog yang diinginkan itu, yang dapat menghilangkan kecurigaan lama dengan membentuk komunitas baru,'' ungkapnya.

Sang Ratu akan menerima pertanyaan-pertanyaan dan komentar di salurannya, yang saat ini memiliki 5.000 pelanggan, sampai Hari Pemuda Internasional pada 12 Agustus. Beliau juga menekankan pentingnya berkonsentrasi pada pemuda: ''Generasi YouTube, Facebook, dan Ikbis fasih dalam mengunggah, membuat tag, serta pesan instan. Kita juga harus begitu. Pemuda masa kini merupakan sumber utama energi dan inovasi di wilayah kita. Tidak saja mereka akan menghilangkan stereotip negatif, tapi mereka akan menciptakan perusahaan-perusahaan baru, pekerjaan baru, dan kesempatan baru bagi Jordania dan dunia Arab.''

Berbagai komentator di saluran YouTube sang Ratu telah mengungkapkan bahasa kasar terhadap Islam dan simbol-simbolnya. Namun, yang lain telah berusaha mengoreksi ketidaktepatan itu dan menjembatani, termasuk sang Ratu, yang telah memasang sejumlah video.

Dalam video baru-baru ini, Ratu Rania menjawab komentar seorang pengguna bahwa meski dia tidak terlalu pintar dalam bidang matematika, orang tidak memerlukan keterampilan semacam itu untuk mengetahui persamaan ''Arab = muslim = teror = Perang'', bahwa ''Arab adalah muslim dan muslim = kekerasan'' (dikirim oleh seorang pengguna) tidaklah akurat.

Ratu Rania menyerukan untuk ''mendapatkan fakta yang benar'' sebelum membuat asumsi, menjelaskan bahwa ''Dengan setiap baris tulisan dan video yang dikirimkan, kita berbagi pengalaman dan pengetahuan yang membongkar halangan dan menyatukan kita.''

Yasmina Brihi, marketing manager Google (yang memiliki YouTube) untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan, ''Kami senang melihat keterlibatan online ini dan sangat ingin mengantisipasi dialog langsung tentang politik serta isu-isu yang penting bagi orang-orang di dunia.''

''Keterlibatan'' ini telah terbukti dalam liputan pemilihan presiden AS baru-baru ini. Debat kandidat CNN/YouTube pertama akan dilangsungkan tahun ini dan menunjukkan potensi signifikan dalam pemanfaatan gabungan televisi dan internet. Perdebatan itu memungkinkan para pemilih potensial mengirimkan pertanyaan mereka dan berkomentar secara langsung kepada kandidat. Banyak pertanyaan yang ditayangkan dan dijawab langsung oleh para kandidat.

Wakil Direktur Senior CNN dan Kepala Biro Washington David Bohrman menyatakan bahwa perdebatan itu ''benar-benar berhasil'' dan ''CNN akan melanjutkan bereksperimen dengan teknologi-teknologi baru untuk konvensi politik dan malam pemilihan 2008 mendatang.''

Brihi menjelaskan bahwa YouTube ''membantu para pemilih menjadi bagian dari perdebatan politik dengan cara-cara yang tidak mungkin sebelum munculnya video online. Orang dapat mengungkapkan pandangan mereka kepada orang-orang yang berkuasa, melontarkan pertanyaan dan didengar, sementara mereka yang di kantor bisa menggunakan video instan untuk menyorot prioritas mereka dan terhubung dengan orang-orang yang terkait dengan isu-isu yang paling penting bagi mereka.'' -- Faisal Abbas, editor media di Asharq al-Awsat. Artikel ini didistribusikan oleh Common Ground News Service (CGNews), bisa diakses di www.commongroundnews.org. (jawa pos 28 juni 2008)

Tidak ada komentar: