26 November 2010

Pemberitaan Bencana Yogya Dinilai Berlebihan

Pemberitaan media, khususnya TV mengenai bencana letusan gunung Merapi di Yogya dinilai berlebihan oleh Jogja Tanggap Cepat (JTC).  JTC organisasi nir laba dibentuk oleh 30 organisasi lokal untuk membantu pemulihan Yogya pascaletusan Merapi, Selasa, 23 Januari 2010 mendatangi kantor KPI Pusat.

Menurut Eddy Purjanto, salahsatu perwakilan JTC, pemberitaan media TV seperti bencana kedua bagi Yogyakarta. Menurut Eddy, pemberitaan secara berlebihan membuat panik masyarakat Yogya apalagi dihubung-hubungkan dengan mistik. "Dampaknya lebih hebat dari gempa", ujar Eddy yang juga pengurus Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI).  "Ada sekitar 230.000 mahasiswa di Yogya, 70% kembali ke daerah asalnya, dampaknya ekonomi Yogya macet.", tambah  Eddy.

Banyak pemberitaan mengenai bencana ini yang tidak akurat sehingga menimbulkan mispersepsi mengenai kondisi Yogya yang sebenarnya. Indro Suseno, juga dari JTC menyampaikan pimpinan TV kurang membekali para wartawan dengan pengetahuan mengenai masalah bencana sehingga banyak sekali penamaan dan istilah yang salah. Ditambah lagi menurut Indro, tidak sesuai antara gambar dan narasi. Gambar meletusnya Merapi selalu dimunculkan berulang-ulang sehingga ada kesan merapi meletus sepanjang waktu. "Misalnya ada narasi dan di pojok gambar reporter ada tulisan live (langsung) tapi background gambarnya kejadian tiga hari yang lalu", kata Indro mencontohkan.

JTC meminta stasiun TV mematuhi kode etik yang ada serta berimbang dalam memberitakan kondisi Yogya. Jangan hanya memberitakan bencana tapi juga kehidupan normal masyarakat pascabencana.

Dadang Rahmat Hidayat, Ketua KPI Pusat, menyampaikan, KPI sudah melihat kecenderungan pemberitaan bencana bermasalah terutama letusan Merapi. "Kita sudah kumpulkan semua pemimpin redaksi selain soal peliputannya juga nyawa reporter juga harus diperhatikan, jangan demi ekslusivitas nyawa wartawan dipertaruhkan", kata Dadang.

Pertemuan ini menurut Dadang sangat bermanfaat bagi KPI sehingga publik tahu bahwa selama ini KPI selau bersama sama dengan masyarakat Yogya. Selain Dadang, juga hadir dari KPI Pusat, Ezki Suyanto, Koordinator Bidang Isi Siaran, dan Iswandi Syahputra, komisioner bidang perizinan yang berasal dari Yogyakarta. Sedangkan dari JTC juga hadir Bagus Ardhi MPI, dan Dody Hapsoro yang didampingi Teguh Arifianto Anggota KPID Yogyakarta.Red/SH

http://kpi.go.id/?etats=detail&nid=2296

Tidak ada komentar: