16 Agustus 2010

Musim Kuis Telah Tiba (Kembali)

Budi Suwarna

Acara-acara kuis yang pernah merajai siaran televisi tahun 1990-an dan pertengahan tahun 2000-an muncul lagi di ANTV dan RCTI. Tidak banyak perubahan pada acara-acara kuis itu kecuali pemandunya yang lebih muda dan segar.

Anjayni, seorang peserta kuis, terus digoda pembawa acara Super Deal 2 Milyar, Aditya Herpavi. "Mau tetap box silver atau amplop emas?"

Wajah Anjayni bimbang. Sesekali dia menoleh ke penonton di belakangnya untuk meminta saran. "Aduh gimana, ya. Saya pilih amplop emas saja deh."

"Benar nih, enggak sayang nolak hadiah di box silver," goda Aditya lagi. Namun, Anjayni bergeming pada pilihannya.

"Baiklah kita buka hadiah box silver yang ditolak Anjayni," teriak Aditya.

Boks itu dibuka pelan-pelan. Isinya sebuah kertas bertuliskan "Menuju Tirai 1". Kemudian, penonton segera diajak melihat hadiah apa di balik tirai itu. Wow, ternyata sepeda motor seharga Rp 24,5 juta. Anjayni langsung lemas telah menolak hadiah motor tersebut.

Begitulah drama khas yang selalu muncul di acara kuis Super Deal 2 Milyar. Acara yang diadaptasi dari acara televisi Amerika Serikat, Let's Make A Deal, itu populer di ANTV tahun 2006-2007 dengan pembawa acara Nico Siahaan.

Setelah tiga tahun mati, ANTV menghidupkan kembali acara tersebut dengan pembawa acara yang baru, pemain sinetron Aditya Herpavi.

Selain Super Deal, ada tiga acara kuis lain yang dihidupkan lagi, yakni Super Familiy 100 (ANTV), Tak Tik Boom, dan Apa Ini Apa Itu (RCTI). Rencananya, RCTI akan memproduksi lagi acara kuis lainnya dalam waktu dekat. "Kami akan membuat lagi Who Wants To be A Millionaire," kata

Wahyu Ramadhan dari Departemen Komunikasi dan Pemasaran RCTI.

Who Wants To be A Millionaire adalah acara kuis berhadiah puluhan juta rupiah yang pernah menyita perhatian pemirsa RCTI pada awal tahun 2000-an. ANTV juga sedang menyiapkan acara kuis lainnya untuk jam tayang utama malam, pagi, dan siang. Namun, Kepala Produksi ANTV Reva Deddy Utama belum bersedia menyebutkan nama acaranya.

Memecah kebosanan

"Demam" kuis beberapa bulan terakhir ini dimulai ANTV. Awalnya, ANTV memproduksi ulang Family 100 yang populer di Indonesia akhir 1990-an. Agar terlihat baru, ANTV mengganti nama acaranya menjadi Super Family 100. Pembawa acaranya pun bukan lagi Sony Tulung, tetapi Darius Sinathrya yang lebih muda.

"Ternyata respons penonton cukup bagus. Dari situ, kami memutuskan menghidupkan lagi acara game show Super Deal 2 Milyar," kata Deddy. Kedua acara itu, lanjut Deddy, rata-rata mendapat rating empat, tak jauh dengan rating sinetron.

RCTI yang pernah berjaya dengan berbagai acara kuis pada tahun 1990-an dan 2000-an tidak mau ketinggalan. Mereka juga menghidupkan acara kuis lama, seperti Tak Tik Boom dan Apa Ini Apa Itu. Kedua acara itu ditayangkan pagi hari dengan target utama penonton ibu rumah tangga.

Deddy mengatakan, selera penonton Indonesia memang cepat berubah seperti halnya fashion. Ketika penonton mulai bosan dengan sinetron, reality show, dan komedi, pengelola televisi harus segera menyodorkan acara baru. "Dan, jawabannya untuk saat ini ternyata kuis atau game show," ujar Deddy.

Dia melihat acara kuis itu sejak dulu selalu memiliki penonton. "Untuk memperlebar target penonton, kami cukup memoles desain acara dan mencari host (pembawa acara) baru," tutur Deddy.

Pesona 13

Kuis memang bukan hal baru di dunia pertelevisian Indonesia. Sejak tahun 1970-an, TVRI telah menayangkan berbagai acara kuis, seperti Silakan Terka, Aneka Kuis, dan Kuis Suka Hati. Gelombang kuis kian deras tahun 1980-an dan 1990-an yang ditandai dengan munculnya Pesona 13, Berpacu dalam Melodi, Gita Remaja, Serba Prima, Siapa Dia, dan Aksara Bermakna. Kuis yang sebagian besar dirancang Ani Sumadi itu, selain menghibur, juga menantang pengetahuan umum atau musik.

Bagaimana dengan kuis yang tayang di televisi saat ini? Sebagian masih mengasah pengetahuan peserta, sebagian mengandalkan keberuntungan peserta. Mau kotak kuning atau merah? Untuk menebak mana yang berisi hadiah mahal, mana yang murah, peserta memang tidak perlu pintar.
http://cetak.kompas.com/read/2010/08/15/03355929/musim.kuis.telah.tiba.kembali

Tidak ada komentar: